Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-60 Menuju Tanah Suci

31 Agustus 2024   05:32 Diperbarui: 31 Agustus 2024   06:26 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Haji dan umroh adalah perjalanan mengunjungi Baitullah, yang menjadi rumah pertama yang Allah jadikan sebagai tempat ibadah bagi manusia. Allah telah berfirman,

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia".

Ini adalah perjalanan yang sangat menakjubkan. Sebuah ritual mengunjungi rumah Allah (Baitullah) Ka'bah yang telah dibangun untuk menjadi rumah ibadah pertama di muka bumi.

Di dalam kitab tafsirnya, Syaikh As-Sa'di menjelaskan, Allah memberitakan tentang keagungan Baitul Haram, bahwa itu adalah rumah yang pertama di bangun oleh Allah di bumi untuk beribadah kepadanya dan menegakan dzikr kepadaNya.

"Di dalamnya ada keberkahan, berbagai bentuk hidayah, berbagai macam kemaslahatan dan manfaat yang begitu besar untuk alam semesta dan keutamaan yang melimpah. Di sana juga ada tanda-tanda yang jelas yang mengingatkan kepada maqam Ibrahim dan perpindahannya dalam melaksanakan haji dan setelahnya".

"Juga mengingatkan kepada maqam-maqam penghulu para rasul dan pemimpin mereka, dan padanya ada ketenangan dimana bila seseorang memasukinya, niscaya akan merasa aman lagi tentram, serta beriman secara syariat maupun agama".

Allah mewajibkan para hamba mukalaf yang mampu melakukan perjalanan untuk menunaikan haji dan umroh. "Yaitu orang-orang yang mampu sampai ke Baitulah dengan mengendarai kendaraan apa pun yang sesuai denganya dan perbekalan yang harus disiapkannya", ujar Syaikh Sa'di.

Karena itulah Allah berfirman dengan lafadz tersebut yang memungkinkannya untuk mengendarai segala bentuk kendaraan modern yang akan muncul di kemudian hari. Pada zaman dahulu, alat transportasi sangat sederhana.

Di zaman sekarang, manusia memiliki sangat banyak cara untuk "mampu" mengadakan perjalanan ke Baitullah --hampir tanpa kesulitan yang berarti.

"Inilah ayat-ayat Al-Qur'an, di mana hukum-hukumya relavan untuk setiap waktu dan kondisi yang mana tanpanya suatu perkara tidak akan baik secara sempurna. Barangsiapa yang tunduk patuh kepadaNya dan menunaikan perintahNya, maka dia termasuk di antara orang-orang yang diberi petunjuk lagi beriman", lanjut Syaikh As-Sa'di.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun