Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebosanan dalam Pernikahan? Pahami Kebutuhan Afeksi Pasangan Anda!

26 Juli 2024   14:23 Diperbarui: 26 Juli 2024   14:25 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syekh Abu Abdillah Muhammad bin Abdullah Waliyuddin at-Tabrizi (wafat 741 H) dalam kitab "Misykatul Mashabih ma'a Mir'atil Mafatih" menjelaskan, bahwa hadits di atas menjadi dalil diperbolehkannya bercumbu rayu dengan istri yang sedang haid, duduk dengannya, makan bersama, dan mengambil sisa-sisa makanan dan minuman darinya.

Kemesraan Nabi saw ditunjukkan pula dengan senang mencium istri. A'isyah berkata, "Rasulullah saw jika selesai shalat Ashar maka beliau masuk menemui istri-istrinya lalu mencium dan mencumbui salah seorang di antara mereka" (HR. Bukhari dan Muslim).

Ummu Salamah juga menceritakan bahwa Rasulullah saw menciumnya sedangkan ia sedang berpuasa (HR. Bukhari dan Muslim). Ini menandakan perhatian Nabi saw terhadap para istri dengan tindakan afeksi yang disukai para istri.

Nabi saw adalah sosok suami yang sangat memuliakan istri. Beliau saw rela menjadikan lutut sebagai pijakan bagi Shafiyah, istri beliau, untuk naik ke onta tunggangan. Ini juga contoh sebuah apresiasi dan afeksi yang sangat membahagiakan istri.

Anas bin Malik berkata, "Aku melihat Nabi saw mempersiapkan kelambu di atas onta untuk Shafiyah, lalu beliau Saw duduk di dekat onta lalu meletakan lutut beliau. Shafiyah menginjakkan kakinya di atas lutut beliau untuk naik di atas onta" (HR. Bukhari).

Kendaraan kita di zaman sekarang adalah sepeda motor atau mobil. Sikap romantis bisa ditunjukkan dengan membukakan pintu mobil untuk istri, atau membantu istri untuk membonceng motor / sepeda suami.

Jika suami mengerti kebutuhan afeksi istri dan istri mengerti kebutuhan afeksi suami, akan hadir suasana cinta dan kasih sayang yang tak membosankan dan tak melelahkan. Maka bicarakan dari hati ke hati, apa harapan Anda kepada pasangan dan apa harapan pasangan kepada Anda.

Ekspresikan cinta dan kasih sayang Anda sesuai dengan harapan pasangan. Niscaya pernikahan Anda akan harmonis dan bahagia.

Bahan Bacaan

Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2018

Hafiz Muneeb, Boredom in Marriage? 10 Ways to Deal With, https://drmuneeb.medium.com, 31 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun