Ketika kita membahas keharmonisan keluarga, pada dasarnya tidak semata-mata terkait kepentingan pasangan suami istri. Lebih dari itu, ini adalah kepentingan masa depan bangsa dan negara, karena sedang menyiapkan generasi yang cerdas berkualitas.
Studi yang dilakukan Elizabeth Hurlock (1980) menyatakan bahwa anak yang hubungan perkawinan orangtuanya bahagia akan mempersepsikan rumah mereka sebagai tempat yang membahagiakan untuk hidup. Makin sedikit masalah antar orangtua, semakin sedikit masalah yang dihadapi anak, dan sebaliknya.
Hurlock juga menyatakan, hubungan keluarga yang buruk akan berpengaruh kepada seluruh anggota keluarga. Suasana keluarga yang tidak menyenangkan, membuat anak ingin keluar dari rumah sesering mungkin. Secara emosional, suasana keluarga yang buruk dapat memicu anggota keluarga untuk bertengkar satu dengan lainnya.
Sebuah studi dilakukan oleh Irman Syarif pada tahun  2020 lalu, tentang dampak keharmonisan keluarga terhadap prestasi belajar siswa. Hasil studi menunjukan bahwa keharmonisan keluarga berdampak kepada pola asuh yang baik kepada anak, sehingga memberikan peningkatan prestasi belajar siswa.
Studi ini membuktikan, semakin tinggi keharmonisan keluarga, menyebabkan semakin baik pula pola asuh orangtua terhadap anak. Dampak lanjutnya adalah meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah. Penelitian ini menyajikan dua faktor yang memberi dampak pada prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal --terdiri intelegensi, perhatian, sikap, motivasi, kesiapan dan minat; dan faktor eksternal --terdiri keluarga dan sekolah.
Studi serupa dilakukan oleh Rury Muslifar pada tahun 2017, meneliti tentang pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku sosial siswa. Hasil studi menunjukkan terdapat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku sosial siswa.
Ditemukan pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku sosial siswa, akan tetapi keharmonisan keluarga bukan merupakan faktor tunggal. Selain dipengaruhi oleh keharmonisan keluarga, perilaku sosial siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan sekolah dan lingkungan teman sebaya
Hasil serupa didapatkan dari studi yang dilakukan Ahmad Nur Alim dkk pada tahun 2023, tentang pengaruh keharmonisan keluarga terhadap sopan santun siswa. Rupa-rupanya, sikap sopan santun siswa dipengaruhi oleh keharmonisan keluarga.
Studi yang dilakukan Wiwin Ariga dkk pada tahun 2023 menyatakan hasil serupa. Hasil studi menunjukkan terdapat kontribusi keharmonisan keluarga terhadap kegiatan belajar siswa. Ini berarti semakin tinggi keharmonisan keluarga maka semakin baik pula kegiatan belajar siswa.
Tradisi Belajar Sejak Dari Rumah