Serial Wonderful Life -- 2
Salah satu pitutur luhur (nasihat kebijakan) dalam masyarakat Jawa adalah "urip iku urup". Makna secara harfiah, urip (hidup) iku (itu) urup (nyala).
Dalam bahasa Jawa, urup artinya nyala, sedangkan murup (ma+urup) artinya menyala. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijumpai kata murup, yang diserap dari bahasa Jawa.
KBBI menjelaskan murup artinya menyala; berkobar. Murup juga bermakna terang sekali (tentang warna).
Jika dikatakan "genine wis murup", artinya apinya sudah menyala atau berkobar. Dikatakan juga "lampune wis murup", artinya lampunya sudah menyala atau terang benderang.
Dengan demikian, ungkapan urip iku urup mengandung pengertian, hidup itu (harus) menyala agar terang benderang. Hidup itu (harus) berkobar, agar menerangi sekitar.
Orang-orang tua zaman dulu memberikan pelajaran tentang kehidupan, bahwa hidup itu hendaknya bersinar terang. Hidup itu hendaknya menyala dan berkobar. Jangan redup, jangan sayup, jangan lemah, nglokro atau loyo.
Urup itu artinya bersemangat. Ada manusia yang hidupnya penuh gairah dan vitalitas. Wajahnya cerah, tubuhnya selalu aktif berkegiatan. Tidak klumprak klumpruk. Tidak klemar klemer. Tindakannya tas tes, bat bet, sat set. Membuat orang lain ikut bersemangat dan turut termotivasi dalam kebaikan.
Urup itu artinya memberi manfaat. Ada orang-orang yang hidupnya dihabiskan untuk memberi manfaat bagi orang lain. Mereka tidak mau menjadi beban bagi orang lain. Di manapun mereka berada, selalu berbuat untuk sesama. Selalu peduli, selalu berbagi.
Urup itu artinya mencerahkan. Ada orang-orang yang hidupnya digunakan untuk memberikan pencerahan pada masyarakat. Mereka adalah para penyuluh, yang memberikan ilmu, yang mendedikasikan keterampilan dan pengetahuan untuk mendidik serta mencerdaskan orang banyak.