"Ali, loe harus inget ni ye... Nikah itu bukan hanya senang-senang, tapi juga ada pertengkarannya...", pesan Babe Hasan kepada Ali.
Rupanya, pesan tersebut menyiratkan pengalaman pahit Babe Hasan (Humaidi Abas) karena gagal membangun rumah tangga. Dalam sepanjang perjalanan kehidupan, Babe Hasan selalu terlibat percekcokan sengit dengan istrinya. Ujungnya adalah perpisahan. Ali kecil diasuh oleh sang ayah hingga dewasa.
Itu adalah sekelumit adegan dalam dalam film Jomblo Fi Sabilillah. Film ini mengisahkan seorang pemuda lajang bernama Ali (Adhin Abdul Hakim) yang menderita venustraphobia. Sebuah kondisi dimana Ali mengalami takut berlebihan jika bertemu perempuan cantik. Bisa sampai pingsan.
Apa itu venustraphobia? Laman PsychTimes menyebutkan, "Venustraphobia is the irrational fear of beautiful women", atau ketakutan yang tidak masuk akal terhadap perempuan cantik.
"People who suffer from this illness find it extremely difficult to be around attractive women and may feel intense anxiety and dread when in the company of one". Orang yang menderita penyakit ini merasa sangat sulit berada di dekat perempuan cantik dan menarik (PsychTimes, 2023).
Faktor penyebab venustraphobia belum diketahui secara pasti. Diduga phobia ini muncul akibat pengalaman traumatis dengan perempuan di masa lalu. Pengalaman traumatis ini membuat seseorang tidak percaya diri hingga akhirnya muncul rasa takut berlebih terhadap wanita.
Rupanya itu yang sedang terjadi pada Ali. Sepanjang hidupnya, Ali tidak pernah pacaran, juga tidak punya temen dekat perempuan. Suatu saat Ali ditantang ayahnya, Babe Hasan agar menikah dalam waktu sebulan. Babe Hasan merasa cemas melihat anaknya tidak tampak tertarik kepada perempuan.
Rupa-rupanya, Ali mengalami trauma masa kecil. Sejak kecil, ia sering menyaksikan ayah dan ibunya bertengkar. Ali juga menyaksikan sang ibu tega pergi dari rumah, meninggalkan dirinya hanya bersama ayah.
Diam-diam ia merekam pertengkaran sengit ayah dan ibunya di alam bawah sadarnya. Hingga membentuk trauma yang sangat sulit untuk dihilangkan sampai memasuki usia dewasa. Dengan kesadaran untuk sembuh, Ali rajin melakukan konsultasi dan terapi kepada psikiater.