Kemaren, Rabu 30 Agustus 2023, saya berkesempatan mengikuti sesi FGD Kepemimpinan Perempuan di kantor DPP PKS Pasarminggu, Jakarta. Salah satu narasumber keren dalam FGD tersebut adalah Prof. Dr. Siti Zuhro, MA --peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Saya adalah perempuan yang taat kepada suami", ujar Prof. Zuhro. "Banyak orang tidak percaya atas pernyataan saya ini", lanjut beliau.
"Sebagai muslim saya meyakini, bahwa pintu surga bagi istri adalah taat kepada suami", sambungnya. "Bapak-bapak mesti senang dengan pernyataan saya ini", ungkapnya.
Beliau menyatakan, dalam kehidupan keseharian, selalu berusaha membangun ketaatan kepada suami. "Setiap kali saya mau bepergian untuk tugas atau untuk memenuhi undangan menjadi narasumber, saya selalu meminta izin suami. Saya tidak akan berangkat jika tidak diizinkan suami", ungkapnya.
"Suatu ketika ada undangan dari Pesantren Gontor. Setelah saya lihat, agenda sangat padat. Saya bilang kepada suami, 'Ini ada undangan dari Gontor, tapi agendaku sangat padat. Baiknya aku berangkat apa tidak?" Prof Zuro selalu meminta izin dan kerelaan suami atas setiap keberangkatannya.
"Berangkatlah Ma... Ini untuk Pondok Pesantren Gontor..." jawab sang suami yang alumni Gontor. "Saya bahagia diizinkan suami. Maka sayapun berangkat, meski jadwal saya sangat padat", kenangnya.
Membangun Sikap
Sikap ketaatan kepada suami ini bukanlah muncul dengan tiba-tiba atau mendadak. Prof. Zuhro menceritakan suka duka menjadi istri dari lelaki yang bertipe santri. Suaminya adalah alumni Pondok Pesantren Gontor.
"Dulu, di awal pernikahan, sangat banyak pernyataan suami, 'Ini dosa loh Mah'... Saya tidak nyaman dengan seringnya diingatkan tentang dosa", kenang Prof. Zuhro.
"Saya sering berargumen setiap kali mendengar pernyataan dosa tersebut. Saya minta penjelasan kepada suami", ungkapnya.