Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memenuhi Kebutuhan Dasar Emosi Pasangan

30 Juli 2023   04:51 Diperbarui: 30 Juli 2023   05:08 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

An environment of carping and criticism is dangerous to your mental health, whereas those who support and encourage you bring out your true potential and spark your genius (Willard F. Harley, Jr., 2020).

Pernikahan yang berhasil dan bahagia, bukan saja memerlukan kebutuhan material dan fisik semata-mata. Ada sangat kebutuhan yang harus dipenuhi secara timbal balik antara suami dan istri, yang menciptakan kebahagiaan dalam keluarga. 

Dr. Willard F. Harley, Jr. penulis buku "His Needs Her Needs, Building an Affair-Proof Marriage" menyatakan, suami dan isteri memiliki kebutuhan dasar emosi masing-masing. Kebutuhan emosi ini jika tidak dipenuhi akan menjadi penyebab ketidakbahagiaan di dalam hubungan pernikahan.

Harley mengingatkan, lingkungan keluarga yang penuh celaan dan kritik, berbahaya bagi kesehatan mental Anda. Sedangkan lingkungan yang mendukung dan mendorong, akan mengoptimalkan potensi sejati Anda dan sekaligus memicu kecerdasan.

Menurut Harley, ada sepuluh kebutuhan dasar emosi bagi suami dan isteri, yaitu kekaguman, kasih sayang, percakapan, dukungan rumah tangga, komitmen keluarga, dukungan finansial, kejujuran dan keterbukaan, daya tarik fisik, partner rekreasi, dan kepuasan seksual.

Berikut analisa kebutuhan emosi bagi suami dan istri. Sama-sama kebutuhan emosi, namun ada poin dimana laki-laki lebih memerlukan, atau perempuan yang lebih memerlukan.

  • Isteri butuh family commitment (komitmen keluarga), sedangkan suami butuh admiration (penghargaan / kekaguman).
  • Isteri butuh affection (afeksi), sedangkan suami butuh sexual fullfilment (pemenuhan seksual)
  • Isteri butuh conversation (percakapan), sedangkan suami butuh recreational companionship (partner rekreasi)
  • Isteri butuh honesty and openness (jujur dan terbuka), sedangkan suami butuh attractiveness of spouse (pasangan yang menarik)
  • Isteri butuh financial support (dukungan finansial), sedangkan suami butuh domestic support (dukungan dari dalam rumah).

Sayangnya, hal yang dipandang penting bagi isteri untuk dipenuhi, kerap dianggap kurang penting oleh para suami. Demikian pula sebaliknya, hal yang dibutuhkan oleh suami, kerap dipandang kurang penting oleh para isteri.

Inilah pentingnya saling memahami dan berusaha saling memenuhi kebutuhan emosi pasangan. Agar bisa menjaga keharmonisan di sepanjang kehidupan pernikahan.

Bahan Bacaan

Willard F. Harley, Jr., His Needs Her Needs, Building an Affair-Proof Marriage, 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun