Kisah Ramadan -- 10
Pada sebuah masa, hiduplah seorang raja yang kaya raya. Ia memiliki anak perempuan satu-satunya. Karena hanya memiliki satu anak, ia sangat mencintai dan memanjakannya. Apapun kesenangannya, selalu dituruti.
Putri raja hidup serba berkecukupan. Makan dengan berbagai makanan yang lezat. Tidur di ranjang yang mewah. Fasilitas hidup melimpah. Sayang, sang Raja tidak cukup membekali anaknya dengan ilmu agama.
Suatu hari seorang ahli ibadah bermalam di rumah sang raja. Pada malam hari sang ahli ibadah membaca Al-Quran dengan suara cukup keras.
Ayat yang dibaca ahli ibadah adalah surat At-Tahrim,
"Wahai orang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka, yang  bahan bakarnya dari manusia dan batu."
Putri raja mendengar bacaan itu dan merasa terganggu. Ia berkata kepada para pembantu, 'Hentikan dia.' Tapi para pembantu tidak menghentikan sehingga ahli ibadah terus mengulang-ulang bacaannya.
Putri raja menangis. Ia memasukkan tangan ke baju dan merobek bajunya sendiri. Para pembantu melaporkan hal ini kepada Raja.
Sang Raja menemui putri seraya memeluk mesra. "Apa yang engkau alami malam ini, anakku?" tanya Raja.
"Aku bertanya kepadamu, demi Allah wahai ayah. Apakah Allah memiliki neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu?" tanya putri.
"Ya, benar anakku," jawab Raja.