Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lelaki Sejati, Romantis terhadap Istri

15 Februari 2023   05:33 Diperbarui: 15 Februari 2023   05:42 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Laki-laki (22)

Salah satu tanggung jawab laki-laki dalam rumah tangga adalah memberikan kecukupan nafkah. Di antara nafkah wajib bagi keluarga adalah sandang, papan dan pangan.

Ketika memberikan pangan, tidak sekedar menyerahkan uang atau bahan makanan begitu saja. Laki-laki terbaik, akan berusaha memberikan yang terbaik bagi istrinya.

Pertama, ia melakukan itu ikhlas karena Allah, dalam rangka mengharap ridha Allah. Suami menafkahi istri sebagai bagian utuh dari ibadah dan pendekatan diri kepada Allah. Dengan demikian, semua tindakan dalam pemenuhan nafkah bernilai pahala di sisiNya.

Kedua, ia melakukan itu dengan berkesadaran (mindful) bahwa menafkahi istri adalah tanggung jawabnya. Ia pantang melempar tanggung jawab itu kepada pihak-pihak lain. Ia tidak mau bersikap lemah sehingga istri dan anak-anak tidak tercukupi kebutuhan nafkahnya.

Ketiga, ia memenuhi nafkah sekaligus sebagai cara untuk menjaga keharmonisan keluarga. Laki-laki terbaik, memberi nafkah terbaik, dengan cara terbaik. Sang istri akan sangat bahagia --bukan saja karena dicukupi nafkahnya, namun karena dilakukan dengan cara yang membahagiakan.

Nabi saw memberikan arahan kepada semua laki-laki beriman,

:

"Tidaklah engkau menginfakkan suatu nafkah yang engkau harapkan wajah Allah dengannya terkecuali engkau akan diberi pahala. Sampai-sampai suapan yang engkau letakkan ke mulut istrimu (itu berpahala)" (HR. Bukhari no. 4409).

Al Hafizh Ibnu Hajar Al-Atsqalani di dalam kitab Fathul Bari menjelaskan soal suami menyuapi istri, sebagai berikut,

: " -- -- " .

"Imam An-Nawawi mengatakan, suatu aktivitas bila sesuai dengan kebenaran maka tidaklah mengurangi nilai pahala karena menyuapkan (makanan) ke mulut istri biasanya dilakukan saat bercanda dengannya, tentu saja hal tersebut bercampur dengan nafsu syahwat. Akan tetapi bila hal ini tujuannya mengharapkan pahala dari Allah, niscaya ia akan memperoleh (pahala) dengan karunia dari Allah."

Betapa bahagia hati sang istri. Suaminya bukan saja menafkahi, namun berlaku romantis dengan nafkah tersebut. Ia menyuapkan makanan ke mulut sang istri dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Bahan Bacaan

Fahmi Rahmanul Hakim, Selain Romantis, Suami Menyuapi Istri itu Akan Dapat Pahala, https://bincangsyariah.com, 6 September 2021

M. Tatam Wijaya, Hak Nafkah Istri dalam Pernikahan, https://islam.nu.or.id, 14 Februari 2021

Ummu Ishaq Al Atsariyah, Di Balik Rumah Tangga Rasul, Majalah Asy Syari'ah Online, edisi 109, September 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun