Dalam ajaran agama Islam, suami adalah pemimpin atau kepala keluarga. Sebagai pemimpin tentu harus bisa mengarahkan istri dan anak-anaknya menuju nilai-nilai kebaikan, dengan cara yang baik pula.
Proses memimpin memerlukan ilmu, ketrampilan dan sekaligus seni. Dalam praktiknya, kepemimpinan tak bisa dilepaskan dari nilai-nilai lokal tempat di mana kita bertumbuh. Setiap lokalitas, memiliki kekayaan khasanah kebijaksanaan yang bisa memandu arah kepemimpinan.
Masyarakat Jawa memiliki sangat banyak nilai kebijaksanaan dalam kehidupan, termasuk dalam kepemimpinan. Di antaranya, dikenal amanat kepemimpinan dari Sultan Agung, Raja Mataram Islam yang paling melegenda.
Beliau bergelar Panembahan Hanyakrakusuma, Susuhunan Agung Hanyakrakusuma, dan Senapati Ing Ngalaga Sayidin Panatagama. Dilahirkan pada 1593 dan menjadi Raja Mataram pada kurun 1613 - 1646.
Amanat kepemimpinan tersebut dituangkan dalam Serat Sastra Gendhing karya Sultan Agung. Amanat ini sekaligus menjadi falsafah kepemimpinan yang beliau terapkan selama melaksanakan tugas sebagai Raja Mataram. Berisi butir-butir nilai fundamental bagi seorang pemimpin yang sangat layak diterapkan dalam kehidupan.
7 Amanat Sultan Agung untuk Suami Sebagai Pemimpin Rumah Tangga
Pada tulisan ini, saya mengerucutkan pembahasan dalam kerangka kepemimpinan rumah tangga. Meskipun amanat Sultan Agung tersebut bercorak umum, namun saya ambil untuk menjadi arahan bagi para suami dalam memimpin rumah tangga.
Sultan Agung menyampaikan tujuh amanah utama untuk menjalankan kepemimpinan, berikut ini.
- Swadana Maharjeng Tursita
Menurut beliau, seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan intelektual, berilmu, jujur, pandai menjaga nama baik, serta mampu menjalin komunikasi dengan bijak. Dalam konteks rumah tangga, suami harus berbekal ilmu pengetahuan yang memadai, memiliki kejujuran, bisa menjaga diri, dan pandai berkomunikasi.
- Bahni Bahna Amurbeng Jurit
Pemimpin harus selalu berada di depan dengan memberikan keteladanan dalam membela keadilan dan kebenaran. Dalam konteks rumah tangga, suami harus menjadi teladan bagi istri dan anak-anak. Suami memberikan keteladanan dalam kebaikan, ketaatan, keluhuran budi dan kehormatan diri.
- Rukti Setya Garba Rukmi