Ibnu Daqiq Al-'Ied menjelaskan, "Bisa dipahami dari doa ini bahwa setan juga tidak akan membahayakan agama anak dari hasil hubungan badan tersebut. Namun bukan berarti anak tersebut ma'shum atau selamat dari dosa" (kitab Fathul Bari).
Syaikh Ibnu Baz memahami bahwa yang dimaksud dalam hadits bahwa anak tersebut akan tetap berada di atas fitrah yaitu Islam. Setan bisa saja menggoda anak tersebut, namun segera ia akan kembali ke jalan yang lurus. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya" (QS. Al A'raf: 201).
Syaikh 'Abdullah Al-Fauzan menyatakan, "Hendaklah seorang muslim bersemangat mengamalkan doa ini ketika berhubungan suami istri hingga menjadi kebiasaan. Hendaklah ia melakukannya dalam rangka mengamalkan nasehat Nabi saw dan demi menghasilkan keturunan yang terjaga dan terlindungi dari gangguan setan, juga supaya mendapatkan keberkahan dari doa ini".
Sumber Bacaan
Muhammad Abduh Tuasikal, Berkah di Balik Doa Sebelum Hubungan Intim, https://rumaysho.com, 22 Maret 2012
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI