Semua ketetapan Allah bagi orang beriman adalah baik. Allah tidak menghendaki keburukan atas orang beriman. Hanya saja, manusia terkadang cenderung menuruti keinginan nafsu syahwatnya.
Nabi saw mengajarkan doa, agar semua ketetapan Allah kepada diri kita selalu menjadi kebaikan. Misalnya, pada kisah Toni yang tak bisa menikahi Eva, membuat Toni sedih dan merasa sengsara. Padahal sebenarnya itu adalah baik bagi Toni. Maka hendaknya Toni dan kita semuanya berdoa agar semua takdir Allah menjadi kebaikan bagi kita.
 Dari 'Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw mengajarkan doa,
Allahumma inni as-alukal jannah wama qarraba ilaiha min qaulin au amalin, wa a'udzu bika minannari wama qarraba ilaiha min qaulin au 'amalin. Wa as-aluka an taj'ala kulla qadha-in qadhaitahu li khaira.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan maupun perbuatan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka dan apa yang mendekatkan kepadanya baik berupa ucapan atau perbuatan. Dan aku memohon kepada-Mu semua takdir yang Engkau tentukan menjadi kebaikan untukku" (HR. Ibnu Majah, no. 3846 dan Ahmad, 6:133. Al-Hafizh Abu Thahir menyatakan sanad hadits ini sahih).
Aamiin.
Bahan Bacaan
Abdul Wahab Ahmad, Mengurai Takdir dari Tiga Perspektif: Allah, Malaikat, dan Manusia, https://islam.nu.or.id, 24 September 2018
Ameena Blake, The Sunnah of Positive Thinking at Times of Distress, https://aboutislam.net, 13 Januari 2022
Muhammad Abduh Tuasikal, Semua Takdir itu Baik, https://rumaysho.com, 4 Jul1 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H