Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semua Bermula dari Keluarga

25 Mei 2022   08:15 Diperbarui: 25 Mei 2022   08:28 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu" (QS At-Tahrim:6).

Jika kita menemukan remaja bermasalah, atau orang dewasa yang bermasalah --misalnya, hal itu bisa dilacak sejak dari kondisi keluarganya. Berita baiknya, semua masalah tersebut juga bisa berakhir di keluarga, apabila mampu mengoptimalkan potensi kekuatan yang mereka miliki.

Semua kebaikan bermula dari keluarga. Semua permasalahan juga bermula dari keluarga. Beruntung, bahwa Allah telah menitipkan potensi kekuatan kepada setiap jiwa dan setiap keluarga, yang membuat mereka mampu menyelesaikan dan menghadapi setiap permasalahan dengan baik.

Perbanyak Jumlah Keluarga Tangguh

"Families who define themselves as strong commonly say they love each other, find life together satisfying, and live in happiness and harmony with each other. Family strengths help families to overcome difficulties, change in a positive way, grow and survive" --Ana Wagner Jakab, 2018.

Apakah yang membuat kehidupan manusia lebih bahagia? Menurut David R. Mace (1985), "Tidak ada hal di dunia ini yang bisa membuat hidup manusia lebih bahagia daripada bertambahnya jumlah keluarga yang kuat." Jika semakin banyak jumlah keluarga yang kuat, akan semakin banyak pula kebahagiaan didapatkan.

Rapuhnya keluarga membuat manusia kehilangan kebahagiaan. Anak-anak yang menderita, istri yang berputus asa, ataupun suami yang kehilangan jatidiri. Anak-anak tidak akan bisa belajar dengan tenang dan nyaman di saat kondisi keluarga mereka sedang berantakan. Anak-anak memerlukan dukungan sistem keluarga yang kuat, untuk tumbuh menjadi generasi yang hebat.

Suami tak akan bisa bekerja dengan optimal pada saat keluarganya dilanda masalah berat. Istri tak akan bisa menjalani kehidupan dengan bahagia ketika tengah menghadapi persoalan keluarga yang pelik. Rapuhnya keluarga berpotensi merengguh kebahagiaan dalam kehidupan semua anggotanya.

Benar ungkapan David R. Mace. Tidak ada hal di dunia ini yang bisa membuat hidup manusia lebih bahagia daripada bertambahnya jumlah keluarga yang kuat. Maka tugas kita adalah terus menerus meningkatkan ketahanan keluarga, sebagai modal utama kuatnya keluarga.

Ketahanan keluarga adalah kualitas hubungan yang berkontribusi pada kesehatan emosional dan kesejahteraan keluarga. Keluarga yang mendefinisikan diri mereka sebagai kuat biasanya mengatakan bahwa mereka saling mencintai, menemukan kehidupan bersama yang memuaskan, dan hidup dalam kebahagiaan dan keharmonisan satu sama lain.

Ketahanan keluarga akan mampu membantu keluarga mengatasi kesulitan, berubah secara positif, tumbuh dan bertahan. Dalam sebuah keluarga yang kuat, berbagai kesulitan, problematika, tantangan dan ancaman, akan bisa diselesaikan secara bersama-sama. Mereka menjadi sistem yang saling menguatkan satu dengan yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun