Seorang mahasiswa pernah bertanya kepada saya, "Baik yang mana, menikah dengan seseorang yang sama karakternya dengan kita, atau justru yang nyata berbeda?" Saya sampaikan jawaban, bahwa keduanya bisa baik atau bisa pula tidak baik. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Demikian pula, seorang mahasiswi pernah bertanya kepada saya, "Pilih mana, menikah dengan lelaki yang lebih tua, lebih muda atau sama usianya dengan kita?" Jawaban saya pun sama, bahwa ketiganya bisa baik atau bisa pula tidak baik. Tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Tentang perbedaan usia. Kita mendapat contoh langsung dari Nabi saw, bahwa ada istri beliau yang lebih tua, dan ada pula istri beliau yang lebih muda. Khadijah lebih tua secara usia, dan kehidupan rumah tangga beliau aman sentosa serta bahagia. Aisyah lebih muda secara usia, pun rumah tangga beliau damai sentosa dan bahagia.
Tentang perbedaan karakter. Pada dasarnya tak ada manusia yang karakternya sama persis dalam segala sesuatu. Setiap manusia itu unik. Pasti ditemukan perbedaan karakter antara satu orang dengan orang lainnya. Tak mungkin ada dua orang yang memiliki kesamaan karakter sepenuhnya.
Maka perbedaan usia, perbedaan karakter, perbedaan sifat, perbedaan latar belakang, perbedaan status sosial, perbedaan pendidikan, perbedaan asal daerah, perbedaan suku atau ras, perbedaan kebiasaan, tidak akan menjadi persoalan dalam membangun kehidupan rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah. Syaratnya, mereka berdua selalu berorientasi untuk menghadirkan cinta dalam sepanjang kehidupan berumah tangga.
Cinta tidak mempersoalkan usia. Cinta tidak memandang kasta. Cinta tidak meributkan suku bangsa. Cinta tidak mensyaratkan kesamaan karakter.
Karena cinta itu artinya memberi, bukan menuntut diberi. Wujud tertinggi dari cinta, menurut Erich Fromm dalam The Art of Loving, adalah hasrat untuk memberikan yang terbaik bagi orang yang dicintai. Karakter aktif dari cinta adalah memberi, bukan meminta atau menuntut.
Sepanjang Maulana dan Inuoi selalu menumbuhkembangkan hasrat untuk memberikan yang terbaik kepada pasangan, mereka akan selalu bahagia selamanya. Bukan karena sama-sama alumni UNY dan sama-sama satu angkatan, serta sama-sama asli Jawa Tengah. Namun karena sama-sama memiliki hasrat untuk memberi, sebagai wujud cinta yang tertinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H