Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makin Cantik Wanita Makin Berbahaya, Benarkah?

8 Mei 2022   07:02 Diperbarui: 8 Mei 2022   07:10 4253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.youtube.com/watch?v=kGBrrG2S4Pg

"Bu Kie, setelah dewasa nanti, jagalah dirimu agar tidak diperdayakan wanita! Ingatlah, makin cantik seorang wanita, makin berbahaya dirinya", ujar So So.

So So adalah perempuan cantik memesona. Ia sadar, dirinya sangat berbahaya. Maka ia berpesan  agar anaknya tidak terpedaya oleh kecantikan perempuan yang bisa sangat mematikan jiwa.

Tenang, itu hanya cuplikan adegan dalam film To Liong To. Digambarkan Thio Bu Kie kecil, sangat terpukul atas kematian ayah tercintanya. Dengan kecantikannya, So So menipu orang-orang yang bersekongkol membunuh suaminya. Jadi ini bukan kejadian nyata.

Coba simak lagi video ini, biar lebih menghayati. Fokus pada adegan 10 menit, di menit ke 12:00 sampai menit 12:10 saja.

Bagaimana realitas? Benarkah makin cantik perempuan, makin berbahaya pula dirinya? Menurut web magforwomen, perempuan cantik akan selalu menjadi pusat perhatian banyak orang. Maka, kata "berbahaya" ini menjadi dua arah, satu kepada diri wanita itu sendiri, kedua kepada lelaki yang berusaha memperebutkannya.

Bahaya bagi si perempuan, karena ia bisa dibuat lelah untuk mengabaikan semua orang yang memperhatikannya. Ia bisa lelah karena selalu menjadi pusat perhatian di manapun berada. Ini bisa mempengaruhi kejiwaannya, karena  terlalu banyak orang terpesona.

Menurut magforwomen, perempuan terlalu cantik lebih peduli penampilan, agar selalu terlihat menarik. Ini membuat lebih banyak hal harus dilakukan, dan lebih banyak biaya harus dikeluarkan. Di saat yang sama, pesona dirinya makin mengemuka. Akan semakin banyakpula lelaki tergila-gila dengan kecantikannya.

Lalu apa bahaya bagi lelaki? Perempuan super cantik yang "terbiasa menjadi pusat perhatian", bisa menjadi persoalan tersendiri dalam kehidupan pernikahan nanti. Siapapun lelaki yang menjadi suaminya, harus mampu memberikan perhatian istimewa. Jika tidak, di luar sana masih banyak lelaki siap memberi perhatian lebih.

Seorang suami bercerita kepada saya tentang kecantikan sang istri. Dirinya selalu merasa insecure ketika sang istri kerja atau beraktivitas di luar rumah. "Hati saya deg degan selalu... Istri saya dipelototin dan diincer banyak orang di tempat kerjanya... Saya selalu tidak tenang," ujarnya.

Ada laki-laki yang berhasil menggaet perempuan super cantik. Namun setelah menikah, si laki-laki sangat sibuk dengan pekerjaan profesional yang membuatnya jarang di rumah. Si istri merasa kurang mendapat perhatian, lalu mencari perhatian dari lelaki lain. Selama ini, ia selalu menjadi pusat perhatian. Setelah menikah, ia kehilangan status "menjadi pusat perhatian"itu, karena suami yang kurang memberi perhatian.

Istri cantik bisa membuat bahagia suami. Namun juga bisa mendatangkan petaka. Maka hendaknya para lelaki lajang melihat kecantikan dalam perspektif yang lebih luas. Jangan hanya melihat dengan mata kepala, karena yang tampak hanya kecantikan wajah semata. Gunakan mata hati, agar bisa melihat kecantikan yang lebih hakiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun