Eliyah, seorang dosen di Institut Agama Islam (IAIS) Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Kalimantan Barat, melaunching buku perdananya pada hari Sabtu (11/12/2021), melalui media Zoom Meeting. Buku yang ditulis berjudul "Filsafat, Agama dan Sains dalam Islam", merupakan mata kuliah yang diampu di IAIS selama ini.
Ada kisah sangat heroik di balik pembuatan buku tersebut. Nanti akan saya ceritakan di bagian belakang.
Semenjak SMP sesungguhnya Eliyah sudah senang menulis, namun belum pernah diterbitkan dalam bentuk buku. Takdir menuntunnya untuk menjadi staf pengajar di IAIS Sambas, dan membuat dirinya banyak menulis bahan ajar.
Banyak kalangan mendorong perempuan kelahiran Sambas ini untuk menulis buku, sejak sepuluh tahun yang lalu. Namun hal itu tidak pernah terealisir, ada saja kendalanya. Hingga akhirnya ia bergabung dengan Kelas Buku Single (KBS) batch 2 / 2021. Di kelas inilah ia mendapatkan tantangan untuk menulis buku mandiri dengan dibatasi waktu.
Menyelesaikan Naskah Buku dalam SemalamÂ
Saat memulai pembelajaran di kelas KBS, saya sampaikan bahwa menulis buku bisa dilakukan dengan mengumpulkan tulisan-tulisan yang pernah kita buat pada masa terdahulu. Eliyah seperti 'tercerahkan' dengan ide mengumpulkan tulisan ini.
Ia bertanya kepada saya, untuk memastikan, apakah makalah yang sudah dibuat untuk bahan ajar bisa dikumpulkan menjadi buku? "Tentu  saja bisa. Silakan kumpulkan semua tulisan, dan buatlah outline. Kemudian masukkan tulisan Anda ke dalam outline tersebut", jawab saya.
Saat itu sekaligus saya menantang untuk membuat dua buku selama kelas pembelajaran dua bulan. Luar biasa, Eliyah menyatakan siap membuat tiga buku. Melampaui tantangan saya. Surprised!
Lebih surprised lagi, ia menyatakan akan menyelesaikan naskah buku pertama dalam satu malam! Waw, ini jelas kejutan besar bagi saya, karena bahkan saya belum pernah menulis buku dalam satu malam, meski sudah memiliki banyak bahan tulisan. Ini sebuah kesanggupan yang menakjubkan.
Ini yang saya sebut sebagai kisah sangat heroik. Belum pernah ada peserta kelas membuat buku yang menyatakan menyelesaikan naskah hanya dalam waktu satu malam. Bahkan mentornya pun belum pernah melakukan hal itu. "Crazy", mungkin itu pikiran Anda mendengar komitmen itu.
Jumat 16 Juli 2021, berpagi-pagi Eliyah mengajukan kerangka (outline) buku. Segera saya koreksi dan saya berikan beberapa catatan. Ia segera merespon dan merevisi outline dan mengajukan kembali. Saya menyetujui outline tersebut, dan ia mengisi lembar komitmen diri dan lembar komitmen aksi penulisan buku.