Beberapa waktu yang lalu, saya membuat postingan di instagram dan facebook, terkait persoalan menantu dan mertua. Dalam postingan itu, saya akhiri dengan pertanyaan, apa masalah yang Anda hadapi dalam berinteraksi dengan mertua?
Muncul banyak ungkapan di kolom komentar, baik pada akun instagram maupun di facebook. Dalam dua postingan sebelumnya telah saya sampaikan beberapa dinamika hubungan menantu mertua. Postingan kali ini saya sampaikan lagi salah satu persoalan yang dirasakan menantu dalam berinteraksi dengan mertua.
"Saya sudah menikah dan punya mertua, tapi sekarang tinggal ibu mertua saja. Bapak mertua yang sangat baik terhadap saya sudah meninggal dunia.Â
Harapan saya, ibu mertua bisa bersikap keibuan yang mengayomi seperti orangtua saya sendiri. Bisa membuat hati senang dan damai saat bersama beliau --seperti ketika bersama ibu saya sendiri. Tidak membandingkan anak-anaknya, bisa lebih dewasa serta giat ibadah. Itu harapan saya, karena saya belum menemukan hal itu pada diri beliau.Â
Saya justru melihat dan merasa beliau seperti ABG yang masih suka foto-foto selfie, update curhatan dan sindiran di sosmed. Beliau sulit diajak berdiskusi secara dewasa, masih mementingkan duniawi materi, serta kurang taat beragama.Â
Jadi sampai 6 tahun pernikahan saya belum menemukan kenyamanan saat di dekat beliau. Justru saya cenderung was-was jika anak-anak saya diasuh beliau" (Vani).
Memahami Persoalan
Pada usia yang sudah semakin tua, semestinya ibu mertua lebih religius, dan semakin banyak amal kebaikan untuk bekal menuju akhirat. Salah satu yang sangat berpengaruh adalah pertemenan --dengan siapa beliau banyak berteman. Sangat penting untuk mengajak beliau memiliki komunitas religius yang akan memberikan penguatan dari sisi spiritualitas agama.
Adapun ketika ibu mertua bertingkah seperti anak ABG, ada baiknya dipahami sebagai keinginan beliau untuk mengekspresikan dan mendapatkan kebahagiaan. Di usia yang sudah semakin menua, dan ditinggal suami, maka beliau memerlukan ruang-ruang ekspresi diri agar hidup lebih berwarna-warni.