"Jika kamu berada dalam kemudahan, mereka menemanimu, tetapi ketika kamu dalam kesusahan mereka menjauhimu," jawab sang istri.
"Menurutku, mereka memilki kemuliaan akhlak," ungkap Thalhah. "Mereka mendatangi kita ketika kita berada dalam kondisi kuat membantu mereka, mereka menjauhi kita ketika dalam kondisi lemah membantu mereka (agar tidak merepotkan kita). Berbaik sangkalah kepada orang lain, niscaya kamu bahagia".
Hendaknya para mertua mengutamakan untuk berbaik sangka kepada menantu. Tidak mudah curiga, tidak mudah berprasangka. Niscaya mertua akan bahagia, menantupun bahagia.
L -- Lembut dalam pergaulan
Bersikap lembut dalam pergaulan, adalah tuntunan Nabi saw. Terdapat banyak hadits Nabi yang mengajarkan kita untuk lembut dalam berinteraksi dengan orang lain.
Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal" (HR. Bukhari). Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yang terhalangi dari kelembutan, maka dia akan terhalangi dari kebaikan" (HR. Muslim)
Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Sesungguhnya kelembutan, tidaklah berada pada sesuatu kecuali pasti menghiasinya, dan tidaklah kelembutan diambil dari sesuatu, pasti merusaknya" (HR. Muslim).
Nabi saw juga bersabda, "Jika Allah 'azza wa jalla menginginkan kebaikan bagi anggota rumah tangga, Dia akan memasukkan kelembutan kepada mereka' (HR. Imam Ahmad, dishahihkan oleh Al-Albani).
I -- Ingatkan menantu dengan cara yang baik
Ketika menantu melakukan tindakan yang tidak pada tempatnya, atau tidak disukai mertua, ingatkan saja dengan cara yang bijak. Jangan mempermalukan menantu di muka umum. Jangan langsung memarahi apalagi memaki.
Pada dasarnya, semua orang tidak akan senang dicaci maki. Meskipun seseorang bersalah, ia akan lebih mudah menerima nasehat apabila dilakukan dengan cara yang baik. Nabi saw bersabda,