Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Hanya Corona, Ada 12 Penyakit Berbahaya Lainnya

6 April 2021   20:31 Diperbarui: 6 April 2021   21:15 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : www.iqra.id

Memasuki Ramadhan masih sama saja ritme dan polanya dengan hari biasa. Tidak menambah banyak amal ibadah. Tidak memperbanyak sedekah. Tidak memperbanyak istighfar dan taubat.

  • Menunda-nunda amal kebaikan

Merasa masih lama bulan Ramadhan, maka menunda amal kebaikan. "Nanti saja beramal, ini kan masih awal bulan. Masih lama puasanya".

Tiga Penyakit Tengah Ramadhan

Paling tidak ada tiga penyakit yang biasa muncul pada pertengahan Ramadhan. Mari berusaha sekuat tenaga menghindarinya.

  • Sibuk dengan hal-hal 'duniawi'

Tengah Ramadhan sibuk rekreasi, sibuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tak berkaitan dengan penambahan kualitas kebaikan diri. Apalagi jika melakukan hal-hal laghwi. Karena merasa kelelahan menjalani puasa di bulan suci.

  • Makin santai dan longgar dalam beribadah

Sebelum pandemi, masjid biasanya mulai semakin sepi di pertengahan Ramadhan. Aktivitas ibadah semakin longgar dan santai. Tidak lagi bersemangat menunaikan amal kebaikan.

  • Lalai dengan target Ramadhan

Di pertengahan bulan, banyak yang lalai dengan target yang dicanangkan di awal Ramadhan. Mulai sibuk dengan agenda-agenda lain.

Tiga Penyakit Akhir Ramadhan

Paling tidak ada tiga penyakit yang biasa muncul di akhir Ramadhan. Mari berusaha sekuat tenaga menghindarinya.

  • Sibuk mempersiapkan mudik

Banyak pemerintah daerah yang membatasi bahkan melarang mudik. Namun masih banyak yang menyiapkan berbagai perlengkapan mudik. Lalai memperbanyak ibadah di akhir Ramadhan, justru sibuk memilih baju seragam lebaran.

  • Sibuk mempersiapkan bingkisan lebaran

Tradisi parcel dan bingkisan lebaran, kadang membuat kesibukan tersendiri. Menggeser kesibukan ibadah, berganti sibuk belanja dan sibuk membandingkan harga.

  • Merasa puas telah berpuasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun