Berdasarkan Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1441 H menetapkan, ijtimak jelang Ramadan 1441 H terjadi pada hari Kamis Wage, 23 April 2020 M pukul 09:29:01 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -0748 (LS) dan l= 11021BT) = +035309 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari, bulan berada di atas ufuk.
Maka PP Muhammadiyah memastikan, 1 Ramadan 1441 H jatuh pada hari Jumat Kliwon, 24 April 2020 M. Sebuah 'jatuh' yang tepat. Awal bulan Romadhon, pada hari Jumat Kliwon. Ramadan adalah bulan mulia, dan Jumat adalah hari yang mulia. Ini ada dobel kemuliaan yang kita dapatkan. Tentang mulianya hari Jumat, Nabi saw telah menjelaskan, "Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum'at" (HR. Muslim).
Tentang mulianya Ramadan, Allah telah berfirman, "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda." (QS. Al Baqarah: 185)
Ibnu Katsir tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan, "(Dalam ayat ini) Allah Ta'ala memuji bulan puasa --yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur'an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi 'alaihimus salam."
Sedangkan ijtimak jelang Syawal 1441 H terjadi pada hari Sabtu Wage, 23 Mei 2020 M pukul 00:41:57 WIB. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (f= -0748 (LS) dan l= 11021BT) = +064331 (hilal sudah wujud), dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari, bulan berada di atas ufuk. 1 Syawal 1441 H jatuh pada hari Ahad Kliwon, 24 Mei 2020 M.
Jadi, jumlah hari puasa pada Ramadan 1441 H kali ini adalah genap 30 (tigapuluh) hari, alhamdulillah. Artinya, umat Islam memiliki kesempatan 30 hari penuh untuk menikmati hidangan Ramadan yang Allah sediakan bagi orang beriman. Semua amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, dosa-dosa terampuni, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu.
Menyambut Ramadhan dengan Syukur dan Bahagia
Syaikh 'Abdul Aziz bin 'Abdillah bin Baz menjelaskan, "Aku tidak mengetahui ada amalan tertentu untuk menyambut bulan Ramadhan selain seorang muslim menyambutnya dengan bergembira, senang dan penuh suka cita serta bersyukur kepada Allah karena sudah berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan. Semoga Allah memberi taufik dan menjadikan kita termasuk orang yang menghidupkan Ramadhan dengan berlomba-lomba dalam melakukan amalan shalih".
Selanjutnya, Syaikh menambahkan, "Berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan sungguh merupakan nikmat besar dari Allah. OIeh karena itu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memberikan kabar gembira kepada para sahabat karena datangnya bulan ini".
Inilah yang harus kita lakukan menyambut Ramadan. Bersyukur kepada Allah, menyambut dengan bahagia, dan mengoptimalkan kehadiran Ramadan untuk ibadah dan amal kebaikan yang paripurna.
Selamat menjalankan ibadah Ramadhan 1441, semoga penuh dengan rahmat, ampunan dan keberkahan. Semoga pandemi corona segera berakhir, dan Allah gantikan semua yang hilang akibat wabah corona, dengan berbagai hal yang lebih baik bagi dunia dan akhirat kita.
Aamiin.
Sumber Data
Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020, www.suaramuhammadiyah.id, 8 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H