Catatan Akhir Tahun 2019 untuk Peserta Program "Setahun Bersama Pak Cah"
Tidak terasa, kita sudah tiba di penghujung tahun 2019. Besok pagi adalah hari pertama di tahun baru 2020. Waktu demikian cepat berlalu. Kalender di rumah kita sudah kembali berganti, maka ada sangat banyak hal harus diperbaiki. Mari kita lakukan evaluasi. Sejenak merenungi diri.
Tidak terasa, sudah bertambah lagi setahun masa pencarianmu. Lalu sudah sampai dimana proses pencarian kebahagiaan itu? Dimanakah posisi dirimu di penghujung waktu? Sudahkah menemukan kebahagiaan yang engkau idamkan dalam kehidupan?
Mari secara jujur kita menjawab, sampai di level berapa kebahagiaan kita masing-masing, menggunakan kerangka Martin Seligman. Ada tiga level kebahagiaan dalam kehidupan manusia, menurut Seligman dalam buku Beyond Authentic Happiness (2013).
Kebahagiaan Permukaan: Pleasant Life
Sebagian di antara kita, mungkin sudah menikmati pleasant life, hidup yang menyenangkan. Pleasant life bisa kamu peroleh jika kamu telah memenuhi kebutuhan basic dalam kehidupan. Tercukupi kebutuhan materialmu, tercapai target dan proyeksi keuanganmu, meningkat karier dan jabatanmu, punya keluarga dan sahabat yang mendukung aktivitasmu. Ini membuat hidupmu terasa menyenangkan.
Pleasant life pada kalangan selebritis biasa digambarkan dengan rumah yang megah, mobil yang mewah, rekreasi yang meriah, fans yang melimpah, dan lain sebagainya yang serba wah. Pada kalangan masyarakat bawah, pleasant life itu punya rumah, ada kendaraan untuk berangkat ke sawah, tercukupi kebutuhan makan sehari-hari, anak-anak bisa sekolah, syukur masih memiliki ternak, ladang dan lahan tanah. Ini adalah gambaran kehidupan yang menyenangkan pada berbagai kalangan masyarakat.
Kebahagiaan Nilai: Good Life
Sebagian di antara kita, mungkin sudah menikmati Good Life, hidup yang baik. Bukan saja menyenangkan, namun kehidupanmu berada dalam kebaikan. Ini sudah menyangkut wilayah nilai atau value. Good life bisa kamu dapatkan jika mampu menemukan sebanyak mungkin kekuatan dan potensi diri, serta menggunakannya untuk memperbaiki kondisi kehidupan.
Hidupmu akan benar-benar memuaskan jika kamu mampu menemukan nilai-nilai positif dalam diri. Berbagai potensi dan kekuatan yang Allah berikan kepadamu, bisa kamu gunakan untuk menjalani kehidupan secara baik, sesuai aturanNya. Bagi insan beriman, hanya ada dua kamus menjalani kehidupan : sabar dan syukur. Bersabar apabila menghadapi kesulitan dan ujian kehidupan. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan dan kemudahan dalam kehidupan. Inilah good life, hidup yang baik. Tidak semata-mata hidup yang menyenangkan.
Kebahagiaan Sesungguhnya: Meaningful Life