Hidup berumah tangga bukanlah suatu ritual ataupun rutinitas yang mekanik, Kehidupan setelah pernikahan memerlukan ilmu, seni dan manajemen yang unik. Tidak bisa disamakan dengan lembaga, organisasi, perusahaan atau instansi apapun.Â
Oleh karena itu, suami dan istri sebagai pembentuk awal sebuah rumah tangga, harus bersedia untuk terus menerus belajar dan berproses untuk menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
Meski unik dan tak sama dengan hal-hal lainnya, namun rumah tangga memiliki kesamaan dengan alat pemutar musik jaman dulu.Â
Orang jaman dulu memiliki tape recorder untuk memutar musik, murattal atau ceramah, melalui cassette, lalu zaman berikutnya orang mengenal Walkman untuk menikmati musik, dan di jaman sekarang semakin banyak sarana untuk mendengarkannya.
Secara umum, alat pemutar musik memiliki tombol on, off, play, stop, pause, rewind, dan forward. On untuk menghidupkan alat pemutar musiknya, off untuk mematikan.Â
Play untuk memainkan atau mendengarkan music, stop untuk mengakhiri, dan pause untuk menjeda musik yang tengah diputar. Rewind untuk memutar ulang ke belakang dengan cepat, dan forward untuk memutar ke depan dengan cepat.
On dan Off dalam Pernikahan
Saat menikah, maka tombol ON sudah difungsikan. Saat itu, kehidupan pernikahan dengan segala dinamikanya pun telah dimulai.Â
Hendaknya tidak perlu menggunakan tombol OFF untuk mengakhirinya. Tombol off perlu ada sebagai jalan keluar terakhir apabila berbagai persoalan tak bisa lagi diselesaikan.Â
Off dalam pernikahan berarti mengakhiri, dengan perceraian. Tombol ini ada hanya untuk kondisi yang sangat darurat, yang sudah tidak ada pilihan lain kecuali mengakhirinya.