Pernikahan dan hidup berumah tangga, isi terbesarnya adalah interaksi antara seorang lelaki dan seorang perempuan pada sepanjang waktu kehidupan mereka.
Bertemu orang yang sama setiap hari, tentu ada sangat banyak dinamika di dalamnya. Ada sangat banyak rasa yang bisa tercipta. Seperti apa sikap dan sifat suami serta istri, sangat mempengaruhi kualitas interaksi mereka sepanjang hari.Â
Jika suami dan istri memiliki sifat dan sikap yang positif serta konstruktir, maka akan membuat suasana yang nyaman dan damai senantiasa. Bagaimana jika terjadi sebaliknya?
Beberapa waktu yang lalu telah saya posting sifat-sifat suami yang sangat 'nyebelin' dan 'jengkelin' bagi istri. Cek kembali di sini. Hal yang serupa tentu berlaku bagi suami.Â
Ada beberapa sifat dan sikap istri yang sangat menyebalkan bagi suami. Apabila sifat dan sikap berikut ini dimiliki oleh istri, celaka dan sengsaralah suami. Oleh karena itu, hendaknya para istri berusaha menghindari sifat-sifat yang menjengkelkan suami, seperti ini.
1. Bersikap Galak dan Kasar
Laki-laki tidak suka memiliki istri yang galak dan kasar. Bukan hanya galak dan kasar kepada dirinya, namun suami juga tidak suka jika istrinya bersikap galak dan kasar terhadap anak, terhadap orangtua, bahkan terhadap orang lain sekalipun.Â
Sikap galak dan kasar hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan hubungan, apalagi jika hal itu menjadi perilaku keseharian. Akumulasi dari perasaan ketidaknyamanan dalam waktu yang panjang tentumembahayakan bagi hubungan mereka selanjutnya.
Laki-laki sangat tersinggung apabila dirinya dibandingkan dengan laki-laki lain. Ia ingin dihomati dan dihargai sebagai dirinya sendiri, bukan sebagai orang lain.
Meskipun maksud sang istri adalah untuk menyemangati atau memotivasi, namun membandingkan tetap menimbulkan sakit hati. Misalnya membandingkan ketampanan, membandingkan kekayaan, membandingkan bagusnya rumah atau kendaraan, termasuk membandingkan kesalihan. Suami merasa direndahkan saat dirinya dibandingkan secara negatif dengan lelaki lain.
3. Tidak Menghargai Usaha dan Pemberian Suami
Suami merasa sangat direndahkan dan terhina, apabila pemberian nafkah dari hasil usahanya tidak dihargai istri. Walau suami berpenghasilan kecil dan belum mampu mencukupi semua kebutuhan istri, namun jika usaha dan pemberiannya tidak dihargai, suami semakin sakit hati.Â
Rasa sakit hati akibat merasa tidak dihargai istri, sungguh membahayakan bagi suami. Sebagai lelaki, ia bisa jatuh ke titik nadir, ketika merasa gagal sebagai suami, merasa gagal menjadi laki-laki. Sampaknya, dirinya berada dalam situasi hyper-sensitif.