Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Engkau Tidak Pantas Patah Hati, Lihatlah Betapa Indah Hidup Ini

16 Agustus 2016   11:32 Diperbarui: 16 Agustus 2016   11:39 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga dan merawat hati memang sangat rumit. Memerlukan kehati-hatian. Betapa mudah ia terluka. Betapa mudah tersakiti, betapa mudah terlukai.

Interaksi hati laki-laki dan perempuan telah banyak membawa korban. Patah hati, sakit hati, luka hati. Betapa banyak hati yang terluka, menganga, mudah terinfeksi virus yang membuatnya semakin sakit luar biasa. Berdarah-darah, semakin parah. Hati benar-benar serasa patah, bahkan remuk redam tanpa bentuk. Hancur lebur berantakan.

Seorang cewek menangis sejadi-jadinya, karena merasa dikhianati oleh sang pacar. Mereka sudah lama pacaran, namun dengan mudah si cowok pergi meninggalkan dia untuk pacaran dengan cewek lain. Dengan atraktif ia menunjukkan kemesraan bersama pacar barunya. Si cewek merasa patah hati. Hidupnya seakan sudah berakhir, dunia tampak gelap.

Seorang cowok frustrasi karena cewek yang dicintainya menikah dengan cowok lain. Ia merasa dikhianati dan dikibuli. Sakit, marah, namun tidak berdaya. Ia hanya bisa memaki-maki dan melampiaskan emosi secara tidak terkendali. Dunia seakan berhenti berputar, dan iapun patah hati.

“Saya tidak tahu harus melakukan apa. Hidup saya sudah benar-benar hancur. Sakit sekali rasanya....”

“Lebih baik aku mati saja daripada melihat dia bersanding dengan perempuan lain. Hidupku sudah berakhir....”

Kalimat-kalimat kepedihan itu muncul dan mengalir begitu saja dari hati-hati yang patah dan terluka. Seakan hidup itu demikian sempit, seakan kebahagaan itu hanya bersumber dari satu orang, si dia saja. Lalu setelah ditinggal oleh si dia, seakan-akan semua menjadi sirna. Bahkan ada yang ingin bunuh diri.

Sesungguhnyalah engkau tidak layak untuk patah hati. Bagaimanapun situasi dan kondisi yang engkau alami, tetaplah tegar menghadapi kehidupan ini. Jangan biarkan engkau terlarut dalam kesedihan dan suasana melankolis. Hidup ini sangat indah untuk dihadapi dengan sepenuh kesadaran diri.

1.Lihatlah Betapa Allah Sangat Menyayangimu

Saat engkau merasa dikhianati oleh pacar, seharusnya engkau bersyukur kepada Allah. Karena engkau baru saja diselamatkan oleh Allah dari seseorang yang tidak bertanggung jawab. Ternyata pacar yang engkau percaya selama ini adalah seorang pengkhianat. Bayangkan, jika engkau baru mengetahuinya nanti saat sudah menikah. Tentu engkau semakin hancur lagi. Alhamdulillah, Allah menunjukkan kepadamu saat ini, sebelum terlanjur terlalu jauh.

Bersyukurlah, Allah telah menyelamatkan engkau dari kemaksiatan yang terusmenerus akibat pacaran. Bersyukurlah, Allah telah menyelamatkan engkau dari seseorang yang tidak bertanggung jawab. Tidak pantas engkau patah hati, harusnya engkau bersyukur. Ucapkan alhamdulillah, engkau tidak pantas patah hati. Justru engkau harus mensyukuri kejadian ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun