Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Glagah: Wisata Pantai yang Ramah Keluarga

17 Juli 2016   07:43 Diperbarui: 17 Juli 2016   08:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

glagah-3-578ad43aa723bd3f05471e0d.jpg
glagah-3-578ad43aa723bd3f05471e0d.jpg
Sayang : Kumuh!

Hanya saja, pantai ini belum dikelola dengan optimal dalam penataan potensi wisatanya. Semua tampak "berserakan" apa adanya tanpa sentuhan profesional. Dampaknya, secara umum lokasi sekitar pantai menjadi tampak kumuh dan tidak menyenangkan. Kebersihan, kerapihan dan keindahan penataan belum terlihat di Pantai Glagah. Sampah berserakan, bukan saja karena rendahnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya, namun juga karena minimnya sara tempat pembuangan sampah.

Kendati alam sangat indah dan menantang, namun sangat disayangkan belum dikelola dengan sentuhan manajemen yang handal. Padahal, di tengah minimnya sarana bermain keluarga, potensi Pantai Glagah sungguh luar biasa. Sangat indah untuk dijadikan ikon Kulonprogo yang sekaligus bisa menjadi income bagi pemerintah daerah serta masyarakat setempat. Ditambah lagi, Kulonprogo memiliki serangkaian potensi wisata lainnya yang sangat layak dijadikan destinasi terpadu apabila dikelola dengan serius. Misalnya saja Waduk Sermo, wisata Kalibiru, perbukitan Menoreh dengan alam dan kopi Menorehnya, dan lain sebagainya. Semua sangat indah, dan patut menjadi destinasi wisata yang menasional bahkan internasional. Tinggal kemauan politik dan kesungguhan manajemen yang harus dikuatkan untuk mewujudkan itu semua.

Contoh kekumuhan Pantai Glagah bisa dilihat sejak dari depan. Begitu kita masuk lokasi parkir utama, tampak suasana yang tidak indah, tidak bersih dan tidak teratur. Di sepanjang jalan utama dari tempat parkir menuju pantai, di kanan kiri penuh masyarakat berjualan. Sangat padat dan komplit, namun sayang tidak ditata dan dikelola dengan baik. Bagian inilah yang menghilangkan dan menutupi keindahan pantai. Mirip “pasar dadakan” yang kumuh, semrawut, tidak rapi, tidak bersih serta tidak elok dipandang.

Seharusnya Pemkab Kulonprogo segera menata kawasan ini, kalaupun belum bisa sekelas pantai di Bali, minimal bisa seperti Parangtritis atau Indrayanti. Bagian “pasar tiban” di sepanjang jalan utama menuju pantai inilah yang mendesak untuk ditata agar tidak mengganggu eksotisme Glagah. Dimulai dari lokasi parkir utama, ditata dan dibangun agar lebih indah dan tertib. Jalan utama dari tempat parkir menuju pantai tempat beton pemecah ombak, juga harus diperbaiki, ditata dan diperindah. Kawasan pinggir pantai tempat wahana bermain anak juga harus ditata ulang. Semua demi keindahan dan kenyamanan para wisatawan.

glagah-2-578ad4673a7b617d048b456a.jpg
glagah-2-578ad4673a7b617d048b456a.jpg
Sudah sangat banyak daerah di Indonesia yang berhasil menciptakan kawasan wisata baru, karena di daerah itu miskin potensi wisata. Di Glagah, sudah dianugerahi pantai yang sangat indah dan eksotis. Kewajiban kita hanya menata, mengelola, memperindah, menertibkan, membersihkan, menjaga dan melindungi, agar wisata Pantai Glagah semakin terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun asing.

Terlebih menyambut kehadiran bandara internasional di wilayah Kulonprogo, sudah semestinya segera dilakukan pembenahan wilayah pantai Glagah. Menciptakan Glagah sebagai destinasi wisata internasional. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun