Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Hati-hati CLBK Saat Reuni Lebaran

10 Juli 2016   05:02 Diperbarui: 10 Juli 2016   19:03 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Momentum libur Idul Fitri sering dijadikan ajang reuni alumni atau reuni organisasi, atau reuni lainnya. Ini baik-baik saja karena menyambung silaturahim. Lama tidak bertemu, masing-masing sibuk dengan kerja dan kegiatan yang berbeda, tinggal di tempat yang berjauhan satu sama lain, maka mumpung pada mudik dimanfaatkan sekalian untuk pertemuan reuni. Saat reuni itu, berkumpullah sekian banyak teman lama dengan segala kondisi mereka.

Suasana reuni sudah hampir pasti ceria. Semua bercanda, mengobrol, bercerita kehidupan masing-masing, bahkan ada yang curhat tentang masalah yang tengah dihadapi. Suasana segar, penuh tawa, sambil mengenang kisah-kisah yang pernah terjadi di masa lalu. Tidak terasa, bertemulah insan yang di masa lalu mereka pernah menjalin ikatan asmara. Mereka memiliki kenangan indah di masa lalu, namun tidak bisa berlanjut ke jenjang pernikahan karena satu dan lain hal. Saat bertemu itu, serasa mengembalikan ingatan-ingatan indah di masa dahulu.

Maka harus diwaspadai munculnya perasaan lama yang hadir kembali terhadap mantan. Lama, lama sekali tidak bertemu, namun sesaat saja berkumpul dalam forum reuni, sanggup membangkitkan kenangan romantis yang telah berlalu. Satu per satu kenangan indah hadir, saat masih sama-sama muda dan dimabuk asmara. Kenangan yang telah sangat lama terkubur seiring usia. Namun hari itu semua serasa kembali. Rasa yang sudah terlupakan seakan bangkit kembali dari peraduan panjangnya. Bergetar lagi rasa di hati. Berbinar lagi pandangan mata yang sudah mulai menua.

Stop! Jangan teruskan. Ini bisa merusak keharmonisan dua keluarga. Ingat Anda sudah berkeluarga, ia juga sudah berkeluarga. Jaga sikap dan perasaan Anda saat menghadiri forum reuni alumni. Jangan biarkan perasaan sesaat itu berkembang menjadi CLBK (cinta lama bersemi kembali). Kendalikan diri, kendalikan hati. Berpikirlah jernih dan dewasa, jangan larut oleh suasana sentimentil sesaat tanpa berpikir jangka panjang beserta segala dampaknya.

Agar bisa mengendalikan perasaan terhadap mantan atau orang ketiga saat menghadiri reuni, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Ini sekaligus menjadi cara untuk menjauhi CLBK.

  1. Siapkan Mental Sejak Awal
    Sejak sebelum hadir di forum reuni, siapkan mental Anda untuk tidak terjebak suasana sentimentil saat reuni. Anda tahu mungkin saja akan bertemu mantan yang dulu sempat berhubungan asmara selama beberapa lama. Anda sadar mungkin akan ketemu para fans dan para pemuja yang dulu demikian mengagumi dan mengharapkan menjadi pasangan hidup Anda. Siapkan mental bahwa Anda akan bertemu orang-orang yang pernah spesial di hati Anda pada masa lalu.

    Dengan persiapan mental yang baik, Anda hadir reuni dalam situasi yang sepenuhnya sadar, bahwa Anda tidak boleh terjebak dalam situasi khusus yang bisa membangkitkan emosi masa lalu Anda. Jika Anda tidak menyiapkan mental, Anda bisa terjebak suasana sesaat yang bisa merugikan Anda dalam masa yang panjang. Ingat, sudah sangat banyak kisah perselingkuhan dimulai dari reuni.

  2. Ajak Pasangan atau Keluarga
    Jika Anda merasa tidak akan mampu menjaga diri dan menjaga hati, padahal Anda merasa sangat ingin hadir reuni, ajaklah suami atau istri untuk ikut menghadirinya. Atau bisa juga mengajak anak-anak untuk teman perjalanan sekaligus menjaga diri Anda. Hal ini sangat penting karena tujuan Anda datang ke acara reuni alumni adalah untuk menyambung silaturahim dengan teman-teman lama agar terjalin persaudaraan dan persahabatan yang positif serta konstuktif.

    Kadang Anda merasa tidak enak jika selalu mengelak diajak reuni, khawatir dianggap sombong atau memutus tali silaturahim. Padahal Anda sangat tidak ingin ketemu kembali dengan para mantan. Maka “kanal” pengaman diri Anda adalah hadir bersama pasangan atau bersama anak-anak. Dengan cara ini Anda bisa selalu terjaga karena orang yang berniat iseng pasti akan lebih bisa menjaga diri saat Anda bersama pasangan.

  3. Hadirkan Selalu Ingatan tentang Kehangatan Keluarga Anda
    Anda kini sudah menikah, sudah memiliki rumah tangga sendiri, bahkan sudah memiliki beberapa anak dari hasil pernikahan Anda. Jangan pernah merusak kehangatan suasana keluarga Anda itu dengan kisah roman sesaat akibat reuni alumni. Keluarga adalah segalanya bagi Anda, karena semua kesuksesan Anda tidak ada artinya sama sekali jika kehangatan keluarga Anda rusak, apalagi jika sampai hancur. Semua keberhasilan Anda adalah berkat dukungan dan peran serta semua anggota keluarga.

    Hadirkan suasana kehangatan keluarga Anda saat Anda menghadiri reuni, agar Anda sadar bahwa Anda tidak datang sebagai seorang jomblo atau bujang di acara tersebut. Anda adalah seorang suami, atau seorang istri, atau seorang ayah dan seorang ibu. Anda memiliki keluarga yang menyenangkan, walau kadang ada masalah namun itu wajar dan juga dimiliki oleh semua keluarga lainnya. Ingat, tidak ada keluarga yang tidak punya masalah. Semua keluarga pasti punya masalah. Jadi, jangan sentimentil dengan masalah keluarga jika Anda tengah menghadapinya.

    Selesaikan di rumah Anda saja. Jangan bawa ke forum reuni!

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun