Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasil Puasa adalah Kebahagiaan Keluarga

1 Juli 2016   16:32 Diperbarui: 1 Juli 2016   18:03 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak terasa bulan Ramadhan sudah menjelang berakhir. Tinggal beberapa hari yang tersisa, masih ada kesempatan bagi kita untuk mengoptimalkannya. Sebagaimana kita ketahui, perintah berpuasa Ramadhan adalah untuk membuat kita menjadi hamba yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al Baqarah : 183).

Keseluruhan rangkaian ibadah di bulan Ramadhan, sejak dari makan sahur, berpuasa, berbuka puasa, shalat tarawih, tilawah Al Qur’an, i’tikaf dan berbagai ibadah lainnya, adalah bagian yang utuh untuk membuat kualitas taqwa dalam diri kita. Dalam konteks kehidupan keluarga, ini adalah sekaligus bagian yang sangat penting dalam menguatkan keutuhan, keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga.

Keluarga Taqwa

Keluarga yang dibangun di atas landasan taqwa, memiliki kehidupan yang terhormat dan bermartabat. Taqwa adalah sebaik-baik pondasi dalam kehidupan, yang akan sanggup menghantarkan manusia kepada kebahagiaan di dunia hingga di akhirat. Kebahagiaan yang hakiki, yang bukan semata-mata kebahagiaan sementara atau berpura-pura bahagia. Taqwa adalah sikap jiwa yang takut, tunduk dan taat kepada Allah, ditunjukkan dengan melaksanakan perintah dan meninggalkan laranganNya.

Di bulan Ramadhan, semua anggota keluarga bangun untuk melaksanakan sahur, dirangkai dengan shalat Subuh berjama’ah ke masjid. Usai shalat Subuh, diteruskan dengan doa dan dzikir, serta tilawah Al Qur’an. Siang hari tetap berkegiatan sebagaimana hari-hari yang lainnya, bekerja, mencari penghidupan, menunaikan amanah profesi, dan lain sebagainya. Namun di bulan Ramadhan ditambah dengan memperbanyak tilawah, dzikir, doa, istighfar, infak, shodakoh, maupun amal kebaikan lainnya.

Malam harinya dilanjut dengan buka puasa, shalat Maghrib, shalat Isya serta rangkaian ibadah malam lainnya seperti shalat Tarawih. Di malam hari ---terutama sepuluh hari yang terakhir--- dianjurkan untuk lebih memperbanyak ibadah, karena ada keutamaan lailatul qadar di dalamnya. Maka banyak keluarga muslim melaksanakan i’tikaf di masjid pada hari-hari terakhir di bulan Ramadhan. Ini adalah puncak peribadahan sepanjang Ramadhan, dengan bonus kehadiran lailatul qadar.

Harapannya, seluruh rangkaian ibadah di bulan Ramadhan akan menghantarkan semua anggota keluarga menjadi hamba-hamba Allah yang bertaqwa. Jika kualitas taqwa ini didapatkan, maka akan semakin meningkat kualitas taqwa dalam diri setiap hamba yang telah melewati banyak Ramadhan dalam kehidupannya. Semakin meningkat kualitas taqwanya, semakin meningkat pula taraf kebahagiaan dan keharmonisan hidup dalam rumah tangga.

Perhatikan berbagai janji Allah bagi orang-orang yang bartaqwa, yang dimuat di dalam Al Qur’an. Di antara janji Allah untuk orang yang bertaqwa adalah diberikan jalan keluar serta kemudahan atas segala persoalan dan urusannya. Bahkan dijanjikan oleh Allah untk mendapatkan rejeki (rizqi) dari arah yang tidak disangka-sangka. Firman Allah :

Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rizqi dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”

Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun