Ketika kotak dibuka, sang suami terkejut melihat isinya. Di dalam kotak terdapat sejumlah uang dalam jumlah yang banyak. Lembaran uang kertas tersebut diikat rapi dengan karet gelang. Ketika dihitung, jumlahnya mencapai US $ 95.000 atau lebih dari Rp 950 juta. Di dalamnya juga ada dua boneka rajut.
"Dari mana ini semua, Nek?" tanya sang suami.
“Panjang sekali ceritanya”, sang istri mulai membuka cerita. "Sejak awal menikah denganmu, nenekku menceritakan rahasia pernikahan bahagia. Menurutnya, rahasia itu adalah agar aku tidak bertengkar denganmu, jadi aku harus mampu mengendalikan marah," ujarnya.
“Awalnya tidak mudah bagiku mengendalikan amarah”, lanjut sang istri. "Hingga akhirnya nenekku menasehati, kalau aku sudah mulai marah padamu, sebaiknya aku merajut boneka," lanjut sang istri.
Sang suami mendengar dengan seksama. Mendengar hal itu kini ia mulai mengerti, mengapa ada dua boneka rajut di dalam kotak itu. Ia juga merasa sangat terharu karena kesabaran sang istri. Hampir enampuluh tahun hidup bersama, istrinya hanya marah dua kali saja. Terbukti hanya ada dua boneka rajut di dalam kotak itu.
Namun ia masih penasaran dengan uang sebanyak itu. "Lalu dari mana uang sebanyak ini, Nek? Apakah engkau menabung dari uang belanja kita?" tanya sang suami.
"Uang itu kudapatkan dari menjual boneka-boneka hasil jahitanku. Hasilnya selalu aku simpan di kotak itu," jawab istrinya pelan.
Ternyata uang itu adalah hasil penjualan boneka-boneka yang dirajut saat sedang menyalurkan kemarahan kepada suaminya. Entah sudah berapa boneka yang dibuat dan berapa banyak amarah yang berhasil dipendam sang istri. Kini sang suami baru mengerti, betapa selama ini sangat banyak sikap dan perlakuannya menyakiti hati sang istri.
Sedemikian pandai sang istri menyalurkan kemarahan, sampai akhirnya suaminya tidak mengetahui bahwa sudah sangat banyak perbuatannya yang menyakiti hati sang istri. Tidak terhitung berapa banyak boneka rajut sudah berhasil dibuat dan dijual oleh sang istri selama ini. Menandakan sudah sangat banyak kemarahan yang berhasil disalurkan secara positif oleh sang istri dan tidak diketahui oleh suami.
Dua cerita di atas menandakan, kemarahan suami atau istri tidak selalu dimengerti oleh pasangannya. Bisa jadi ada suami yang marah dan sakit hati terhadap istri, namun karena pandai menyembunyikan atau menyalurkan dengan positif, sampai sang istri tidak mengetahui kalau suaminya marah. Demikian pula bisa jadi ada istri yang marah dan sakit hati terhadap suami, namun tidak diketahui oleh sang suami.