Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Membangun Kembali Kepercayaan kepada Pasangan

12 April 2014   14:07 Diperbarui: 4 April 2017   18:01 87578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13972614791025340075

[caption id="attachment_331328" align="aligncenter" width="600" caption="ilustrasi : www.goziyan.com"][/caption]

Banyak keluhan di ruang konseling, istri yang merasa dikhianati suami sehingga ia merasa sakit hati dan sulit memaafkan suami. Sang istri menjumpai suaminya berselingkuh, kenyataan itu terasa sangat pahit dan menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun. Ia bertanya bagaimana cara untuk membangun kembali kepercayaan yang sudah hancur lebur seperti itu. Apakah masih bisa memilliki rasa percaya kepada suami yang pernah melakukan kesalahan seperti itu?

Demikian pula, ketika suami merasa ditikam dari belakang oleh sang istri. Selama ini suami demikian percaya kepada istrinya, namun tidak diduga sama sekali ternyata sang istri selingkuh. Lebih tragis lagi, sang istri menghabiskan uang hasil usaha suami untuk bersenang-senang dengan lelaki yang menjadi kekasihnya. Rasa percaya yang telah dimiliki suami selama ini mendadak hilang, dan ia tidak tahu lagi apakah masih bisa membangun kembali rasa kepercayaan kepada istrinya.

Menyusun Puzle Kepercayaan

Memang tidak mudah membangun kembali kepercayaan seperti sedia kala, ketika mendapati pasangan melakukan kesalahan yang menyakitkan. Perselingkuhan telah menghancurkan bangunan kebahagiaan keluarga, merusak kepercayaan kepada pasangan yang telah dibina sepanjang masa pernikahan mereka. Namun bukan berarti pernikahan tidak bisa diselamatkan karena adanya kesalahan yang pernah dilakukan oleh pasangan.

Jangan merasa sejarah keluarga sudah selesai. Ada sangat banyak cara untuk membangun kembali kepercayaan kepada pasangan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan oleh suami dan istri untuk mengembalikan kepercayaan kepada pasangan.

1. Menjaga Keutuhan Keluarga

Pertama kali yang harus dipikirkan dengan sangat cermat dan masak adalah menjaga keutuhan keluarga. Saat melaksanakan prosesi pernikahan, telah memiliki janji hati untuk saling mencintai tanpa batas waktu. Pernikahan adalah ikatan sakral atas nama Tuhan yang tidak boleh dirusak dengan semena-mena. Perasaan tanggung jawab atas keutuhan keluarga ini yang membuat suami dan istri berpikir secara rasional, tidak mudah terpancing oleh keinginan membuat keputusan sesaat tanpa memikirkan masa depan.

Kesalahan yang dilakukan oleh pasangan, jangan cepat-cepat membuat seseorang mengambil keputusan untuk mengakhiri sejarah keluarga. Ingat anak-anak yang memerlukan bimbingan dan kasih sayang kedua orang tua. Perhatikan masa depan anak-anak, mereka memerlukan keluarga yang utuh. Perceraian sangat menyakitkan bagi anak-anak, maka harus dihindari sejauh mungkin.

2. Tundukkan Emosi dan Ego Diri

Sangat bisa dipahami munculnya emosi yang tinggi saat mengetahui pasangan melakukan perselingkuhan. Ego diri selalu mengajak seseorang untuk segera membuat perhitungan dengan pasangan. Harga diri sebagai suami atau sebagai istri merasa ternodai, dan ia tidak terima diperlakukan oleh pasangannya dengan hal yang menyakitkan. Itu yang berkecamuk dalam hati dan pikiran suami dan istri yang merasa dikhianati pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun