[caption id="attachment_396873" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi : www.artfire.com"][/caption]
“Kami menikah sudah lima tahun. Tapi istri saya masih terus terobsesi oleh mantan pacarnya dulu. Sampai sekarang masih berkomunikasi melalui fesbuk dan sering chat melalui WhatsApp,” keluh seorang suami.
“Setiap saya ingatkan, ia selalu mengatakan itu hanya silaturahmi biasa. Tidak ada hubungan khusus lagi. Terus terang saya tidak percaya, karena intensitas komunikasi mereka berdua melalui gadget semakin meningkat. Saya khawatir hubungan itu akan membuat istri saya tambah lengket dengan mantannya yang juga sudah punya istri,” lanjutnya.
Demikianlah, dalam kehidupan sehari-hari, masih banyak dijumpai lelaki atau perempuan yang sudah menikah, masih terus ingat kepada sang mantan. Dengan berbagai alasan, mereka masih menjalin interaksi dan komunikasi, baik secara langsung maupun melalui teknologi komunikasi. Mereka masih menjalin hubungan intens dan tentu saja hal ini sangat mengganggu perasaan pasangan.
Dalam beberapa kasus tertentu bahkan kondisinya lebih parah. Seseorang memutuskan menikah agar bisa segera move on. Menikah sebagai pelarian dari rasa sedih diputus sang kekasih. Karena motivasi menikah hanya untuk mengobati sakit hati terhadap mantan, maka ketika pernikahan dengan pasangan tidak segera mendapatkan kebahagiaan, muncullah berbagai kekecewaan. Ia menikah secara fisik dengan pasangan, namun hatinya masih tertambat kepada sang mantan.
Penyebab Selalu Ingat Mantan
Banyak orang yang terjerat oleh masa lalu, dan tidak bisa segera move on. Kondisi tersebut biasanya disebabkan oleh beberapa faktor pemicu sebagai berikut:
1. Masih menyimpan rasa penasaran
Ketika putus dengan pacar, kadang menyisakan banyak pertanyaan yang tak terjawab sampai seseorang menikah. Hal ini membuat rasa penasaran, apalagi kalau peristiwanya diputus tanpa penjelasan dan hanya ditinggalkan begitu saja. Sangat banyak hal ingin diketahui, mengapa ia demikian tega memutus hubungan yang sudah sangat lama dijalin. Muncul rasa penasaran ingin mendapatkan berbagai jawaban. Inilah yang membuat selalu teringat mantan, karena masih menyimpan rasa penasaran.
Kadang rasa penasaran muncul dalam bentuk ingin mengetahui kehidupan rumah tangga sang mantan bersama pasangannya. Apakah ia bahagia bersama pasangannya? Seperti apakah sosok pasangannya? Seperti apa sosok sang mantan sekarang? Rasa penasaran ini mengusik sehingga ia mencoba mengintip kehidupan keluarga sang mantan melalui berbagai cara dan bantuan teknologi.
2. Sudah terlanjur memberikan banyak pengorbanan
Ketika di masa menjalin hubungan khusus telah terlanjur memberikan banyak pengorbanan --baik harta, jiwa, maupun cinta-- ini membentuk kenangan yang sulit dilupakan bersama sang mantan. Seorang perempuan yang rela melepaskan kehormatan dan kesucian dengan sang pacar di masa lalu, akan sangat sulit melepaskan ingatan dengan mantan. Seorang lelaki yang telah melakukan banyak pengorbanan demi kekasihnya, akan cenderung memiliki ikatan perasaan yang bertahan lama.
Apalagi ketika ternyata pasangan yang sekarang tidak tampak menunjukkan kesediaan berkurban. Ingatan kepada sang mantan akan semakin kuat. Berbagai ingatan masa lalu bersama sang mantan segera hadir satu per satu, sebagai bentuk pelarian dari rasa kekecewaan terhadap pasangan.
3. Ada kelebihan sang mantan yang tidak ada pada pasangan
Kadang orang suka membandingkan antara pasangan dengan sang mantan. Ketika ada kelebihan yang dimiliki mantan dan tak dimiliki pasangan, akan kembali memunculkan kekaguman terhadap sang mantan. Misalnya perhatian, romantisme, kelembutan sang mantan yang tidak didapatkan dari pasangan, akan segera memunculkan perbandingan dan ingatan terhadap sosok mantan.
Padahal semua orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak ada manusia sempurna. Namun pada saat kondisi hubungan dengan pasangan demikian menyebalkan, berbagai kelebihan sang mantan seakan-akan menegaskan betapa ia memang istimewa.
4. Bertemu dengan mantan
Semua ingatan masa lalu bersama mantan bisa hadir hanya karena menyambung komunikasi atau bertemu kembali. Meski sekedar tidak sengaja ketemu di jalan, bertemu saat reuni, atau berteman di sosial media. Peristiwa pertemuan ini segera membuka kembali berbagai ingatan yang sudah ingin dikubur dalam-dalam. Apalagi ketika dari pertemuan itu berlanjut kepada komunikasi melalui teknologi komunikasi.
Bermula dari reuni, berlanjut kepada komunikasi. Sekedar say hello melalui WhatsApp, mencolek di fesbuk, mengirim emoticon melalui Line, mengirim foto melalui Instagram dan lain sebagainya, akan semakin menguatkan ingatan dan ikatan emosi terhadap sang mantan.
5. Belum menemukan kebahagiaan dengan pasangan
Ketika hubungan dengan pasangan belum segera menemukan kebahagiaan, akan memudahkan hadirnya ingatan terhadap mantan. Apalagi ketika dalam kehidupan berumah tangga, merasa disakiti oleh pasangan, perasaan sakit hati, merasa tidak dicintai, merasa tidak dimengerti, merasa tidak dipahami oleh pasangan, akan memudahkan munculnya sikap pelarian.
Suatu ketika dalam kehidupan berumah tangga terjadi pertengkaran, percekcokan, konflik atau ketidakharmonisan, kadang membuat seseorang ingin melarikan diri dari kondisi itu dengan mengenang masa-masa indah bersama mantan. Mencoba menengok kembali album memori lama, saat merasakan bahagia bersama mantan, sebagai bentuk pelarian dari ketidakbahagiaan bersama mantan.
[caption id="attachment_396853" align="aligncenter" width="640" caption="ilustrasi : www.randymatheson.com"]
Jika beberapa sebab di atas terjadi, dan ingatan terhadap mantan sering hadir kembali, bagaimana cara untuk mengatasinya? Apa langkah yang tepat agar bisa segera move on? Berikut beberapa langkah untuk menghilangkan ingatan terhadap mantan.
1.Bersihkan jiwa dengan taubat
Ketika Anda dihantui oleh bayangan mantan, artinya jiwa Anda tengah terkotori oleh dosa. Bersihkan jiwa Anda dengan jalan taubat. Dosa dan kesalahan di masa lalu tidak untuk dikenang dan diabadikan, namun untuk dibersihkan dan dikuburkan dengan taubat. Hubungan yang pernah dijalin dengan mantan di masa lalu yang tidak dalam ikatan pernikahan, tentu menjadi sebuah endapan dosa yang mengotori jiwa. Ini harus dibersihkan dengan jalan pertaubatan yang benar.
Bukan hanya soal dosa di masa lalu bersama mantan, seseorang yang sudah berumah tangga masih terus mengingat mantan dengan penuh kegembiraan, ini pun sebentuk dosa baru di masa sekarang. Maka mohon ampunan kepada Allah, dan perbarui taubat itu setiap hari. Sampai bersih, tidak ada lagi kenangan dan ingatan bersama mantan. Jika ingatan bersama mantan masih selalu hadir, ini menandakan proses pertaubatan belum selesai.
Jika taubatnya benar, semua kenangan masa lalu itu sudah tidak akan muncul lagi. Sudah tidak akan diceritakan lagi kepada siapa pun, apalagi membanggakannya.
2.Kubur semua kenangan masa lalu
Kuburkan semua masa lalu bersama sang mantan dengan jalan membuang semua benda kenangan yang bisa mengingatkan kembali tentangnya. Kadang seseorang masih menyimpan berbagai benda, suvenir, atau foto, atau hal lain yang akan mudah mengingatkan tentang si mantan. Buang itu semua, dan jangan pernah menyimpan lagi kenangan bersamanya.
Ketika benda kenangan itu terlalu mewah untuk dibuang, bisa dijual untuk dibelikan yang baru, agar bisa membuang kenangan terhadap mantan dari benda itu. Misalnya pernah dibelikan rumah, mobil, motor, atau benda mahal lainnya. Sayang kalau dibuang. Namun akan selalu menghadirkan kenangan terhadap mantan jika terus digunakan. Jual saja, hasil penjualan bisa dibelikan kembali barang serupa.
3.Buang rasa penasaran
Saat ini dia bukan siapa-siapa bagi Anda. Tidak ada kepentingannya Anda mengintip kehidupan sang mantan. Apakah dia bahagia atau tidak, itu bukan urusan Anda. Hilangkan rasa penasaran terhadap sang mantan, karena hal itu yang membuat anda terus-menerus terobesi tentangnya. Jika ada banyak pertanyaan belum terjawabkan, biarkan waktu yang akan memberikan jawaban.
Apa pun alasannya, tidak ada perlunya Anda mengetahui kondisi sang mantan. Jangan pernah mengganggu dan mengusik kehidupannya. Mungkin saja ia akan terusik saat Anda memasuki kehidupannya, mungkin saja ia akan menangis sedih saat Anda menyapanya kembali, namun sekali lagi, itu bukan urusan Anda lagi. Tidak ada kepentingannya Anda memasuki kehidupannya saat ini. Buang jauh-jauh rasa penasaran yang mengajak Anda mengetahui kondisinya.
4.Buang persepsi "cinta tak mesti memiliki"
Kisah ‘kasih tak sampai’ sering menyisakan persepsi "cinta tak mesti memiliki". Kadang orang berpikir, ‘biarlah ia bahagia bersamanya’, atau ‘jika ia bahagia akupun akan bahagia’. Lebih parah lagi jika orang memiliki persepsi ‘cintaku hanya untuknya’, padahal ia sudah menikah dengan orang yang berbeda. Ini akan membuat suasana keterbelahan jiwa, memberikan tubuh dan pelayanan kepada pasangan, namun memberikan hati kepada sang mantan.
Buang persepsi ‘cinta tak mesti memiliki’, karena akan semakin menyakitkan bagi Anda. Itu hanya kisah drama, sinetron atau buku roman. Hiduplah di alam nyata. Saat ini ada keluarga yang Anda miliki dan harus Anda cintai. Jangan hidup di alam mimpi, segera bangunlah dan hadapi kenyataan.
5.Jangan pernah membandingkan
Pasangan Anda memiliki kelebihan dan kekurangan, sebagaimana juga diri Anda. Namun kekurangan pasangan tidak untuk dibandingkan dengan sang mantan, atau dengan siapa pun juga. Tidak ada orang yang senang dibandingkan, apalagi dibandingkan dengan orang yang pernah Anda berikan hati dan perasaan. Ini akan sangat menyakitkan bagi pasangan.
Jika mantan Anda punya kelebihan, sesungguhnya pasangan Anda juga memiliki kelebihan. Jika ada kehebatan dalam diri mantan, pun demikian pada diri pasangan. Tidak perlu membandingkan dan mencari-cari kelemahan pasangan. Semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada manusia sempurna.
6.Hindari interaksi dan komunikasi
Jangan melakukan interaksi dan komunikasi dalam bentuk apa pun dengan sang mantan. Walau hanya lewat teknologi komunikasi, itu bisa membuka celah untuk komunikasi yang lebih dalam dan intens. Anda tidak wajib datang reuni, dan tidak perlu merasa bersalah hanya karena tidak datang di acara reuni. Jika ternyata di acara reuni itu Anda akan ketemu mantan, lebih baik jika Anda sengaja menghindari.
Semua titik interaksi dan komunikasi hendaknya dengan sadar Anda jauhi. Apalagi sampai curhat kepada mantan, ini sangat berbahaya. Tidak boleh Anda lakukan, karena jika sampai ketahuan pasangan, akan meledak menjadi persoalan yang mengancam keutuhan keluarga Anda.
7.Temukan kebahagiaan bersama pasangan
Temukan kebahagiaan Anda bersama pasangan. Saat ada masalah dengan pasangan, hadapilah dan selesaikan dengan baik dan bijak. Jangan melarikan diri dari masalah. Mendekatlah terus kepada pasangan untuk menguatkan kebahagiaan bersamanya. Apalagi kalau sudah memiliki anak, harus semakin menguatkan hubungan dengan pasangan demi membesarkan dan mendidik anak-anak.
Ingat, pasangan adalah belahan jiwa Anda. Jangan mengkhianatinya. Pasangan adalah ‘milik’ Anda, sementara mantan sama sekali bukan hak Anda. Perkuat hubungan dengan pasangan yang sudah jelas-jelas menjadi ‘milik’ Anda, jangan sampai meninggalkan pasangan hanya karena mengejar seseorang yang sudah menjadi milik orang lain.
Demikianlah beberapa langkah agar Anda segera move on, segera menghadapi realitas kehidupan nyata yang memang harus anda jalani. Songsong masa depan keluarga Anda yang masih panjang membentang di hadapan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H