Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nikmatnya Tidur Sambil Memeluk Istri

26 Februari 2015   01:21 Diperbarui: 4 April 2017   17:22 38668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_399394" align="aligncenter" width="700" caption="ilustrasi : www.dreamstime.com"][/caption]

Pasangan suami dan istri itu diibaratkan sebagai pakaian satu bagi yang lainnya. Keduanya saling melengkapi, saling menutupi, saling memperindah, saling menghangatkan, sebagaimana fungsi pakaian pada umumnya. Bahkan pakaian sudah menyatu dan menjadi bagian utuh bagi pemakainya. Maka antara suami dan istri, kehidupan mereka saling melekat satu dengan yang lain.

Ternyata bukan hanya saat bangun, bahkan ketika tidur pun mereka saling melekat satu dengan yang lain. Sebuah gambaran kedekatan dan kelekatan yang luar biasa, dimana pasangan suami istri selalu berada dalam situasi yang dekat dan melekat erat seakan tidak akan ada yang mampu memisahkan antara mereka berdua. Dalam situasi bangun, mereka selalu melekat secara pikiran dan kejiwaan, kendati secara fisik kadang harus berjauhan karena pekerjaan atau kegiatan lain. Dalam situasi tidur, mereka saling berpelukan erat, tanpa mau tidur sendiri-sendiri.

Richard Wiseman, seorang profesor psikologi dari University of Hertfordshire di Inggris, bertanya kepada lebih dari 1.000 orang untuk menjelaskan tentang posisi tidur mereka. Dia juga meminta para responden untuk menilai kepribadian dan kualitas hubungan mereka. Survei itu menunjukkan bahwa posisi tidur paling populer ---sebanyak 42 %, adalah tidur saling memunggungi, diikuti dengan pasangan yang senang tidur saling berhadapan, 31 %. Penelitian itu juga menemukan bahwa 12 % pasangan tidur saling berdekatan, hanya kurang dari satu inci, sedangkan 2 % pasangan tidur berjauhan, yaitu sejauh 30 inci atau sekitar 76 cm.

Dari hasil survei tersebut ditemukan, bahwa orang dengan kepribadian ekstrovert atau memiliki jiwa kebersamaan lebih suka tidur berdekatan dengan pasangan mereka. Ketika Wiseman membandingkan posisi tidur dengan kepuasan hubungan dari pasangan yang diteliti, dia menemukan bahwa kedekatan fisik berkaitan dengan kedekatan emosional. “Salah satu hal terpenting meliputi sentuhan. Sebanyak 94 % pasangan yang menghabiskan malam dengan saling menyentuh akan merasa bahagia terhadap hubungan mereka. Berbeda dengan 68 % pasangan lainnya yang tidak punya kebiasaan itu,” ujarnya.

Lebih jauh lagi, 86 % pasangan yang tidur kurang dari satu inci dari pasangannya, akan merasa lebih bahagia dalam hubungan mereka. Berbanding terbalik dengan 66 % pasangan yang tidur berjauhan, lebih dari 30 inci.

Menikmati Tidur Bersama

Sebagai pasangan yang diibaratkan seperti pakaian, maka suami dan istri hendaknya selalu berada dalam suasana kebersamaan baik dalam jaga dan tidurnya. Kendati tidak selalu bisa berada dalam tempat yang sama, namun suami da istri telah memiliki ikatan batin yang sangat kuat yang membuat mereka serasa selalu dekat. Saat suami dan istri harus berpisah karena ada tugas dinas, atau urusan bisnis, atau urusan organisasi, atau urusan lain, maka mereka memiliki suasana jiwa yang tetap dekat dan melekat. Apalagi saat tengah bersama di rumah mereka, tentu suasananya lebih erat dan lekat.

Sekedar urusan tidur, hendaknya suami dan istri memperhatikan etika agar tetap merasakan kenyamanan bersama.

1.Usahakan Selalu Tidur Bersama

Saat sama-sama sedang berada di rumah, atau sedang bepergian berdua, hendaknya suami dan istri bisa berangkat tidur bersama. Ini memerlukan kesepakatan ritme waktu tidur di antara mereka, sehingga bisa pergi ke ranjang bersama. Jika memiliki bayi atau anak kecil, bisa mengusahakan agar anak-anak tidur terlebih dahulu baru kedua orang tuanya menyusul tidur bersama. Usahakan untuk tidak berangkat tidur pada waktu yang berbeda, karena membuat mereka tidak bisa menikmati indahnya tidur bersama. Dengan memiliki kesepakatan waktu tidur, suami dan istri bisa berangkat tidur bersama-sama.

Tidur bersama itu artinya tidur dalam waktu yang sama dan di tempat yang sama. Untuk itu, tidak pantas bagi suami dan istri tidur di tempat yang terpisah saat sedang berada di rumah. Misalnya istri tidur di dalam kamar sedangkan suami tidur di sofa depan televisi. Atau istri tidur di ranjang, sedang suami tidur di karpet, meskipun berada di kamar yang sama. Atau suami dan istri tidur di kamar yang berbeda, atau tidur di ranjang yang berbeda. Keterpisahan seperti ini membuat kurangnya ikatan batin antara suami dan istri. Usahakan untuk selalu tidur berduaan.

2.Tidur Sambil Berpelukan

Bukan hanya soal waktu dan tempat tidur saja yang perlu diperhatikan, namun juga posisi tidur. Walaupun tidur pada waktu yang bersamaan dan di tempat yang sama, namun kalau tidur dengan terpisah jarak, ditambah dihalangi oleh bantal dan guling, maka sama saja dengan tidur sendiri sendiri.

Posisi tidur yang dianjurkan bagi pasangan suami istri adalah posisi menyamping, dimana suami memeluk istri dari belakang. Dengan posisi itu, membuat suami merasa memiliki istri seutuhnya, dan secara psikologis suami merasa lebih pulas tidur. Sebuah penelitian di Medical University of Vienna menyatakan bahwa tidur berpelukan dapat meredakan stres kerja atau stres lingkungan sosial, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan memori. Hal-hal positif tersebut hanya berlaku jika anda memeluk pasangan yang anda sayangi.

Posisi memeluk dari belakang ini disebut juga dengan istilah forward bear. Menurut Tod Sinett dalam bukunya “The Truth About Back Pain”, posisi tersebut jika dilakukan dengan lutut sedikit ditekuk akan sangat baik untuk pasangan yang memiliki masalah tulang punggung. Selain itu, studi juga menemukan bahwa pasangan suami istri yang sering berpelukan saat tidur, membuat mereka lebih awet mudah. Hal ini terjadi karena mereka merasa bahagia dengan saling mencintai, sehingga hormon oksitosin (hormon bahagia) pun terlepas merata dalam tubuh masing-masing pasangan.

Ketika tidur sendiri, otak cenderung berpikir lebih banyak, ini yang menyebabkan anda seringkali mengalami kesulitan tidur. Studi menunjukkan, tidur bersama pasangan memungkinkan otak merasa rileks dan tidak memikirkan hal-hal lain sehingga anda lebih cepat terlelap. Selain itu, ketika tidur bersama pasangan, anda akan merasa nyaman dan aman. Hal ini pada gilirannya akan memengaruhi kualitas tidur. Bahkan gesekan kulit saat tidur dan berpelukan dengan pasangan dapat membantu tubuh merasa senang karena produksi oksitosin yang tinggi.

[caption id="attachment_399396" align="aligncenter" width="444" caption="ilustrasi : www.dailymail.co.uk"]

14248632202128426233
14248632202128426233
[/caption]

Banyak ahli yang mengatakan bahwa tidur bersama adalah salah satu cara memiliki hubungan yang sehat bersama pasangan. Hal ini karena saat tidur bersama dan berbagi tempat tidur, pasangan akan merasa semakin dekat satu sama lain secara emosional. Pasangan yang berpelukan usai berhubungan intim akan merasa lebih puas dengan kehidupan seks dan hubungan mereka secara keseluruhan, demikian dilansir dari Archives of Sexual Behavior.

Dilansir dari laman Women's Health pada Selasa (13/1/2015), bahwa diantara manfaat tidur berpelukan dengan pasangan adalah menguatkan ikatan hati dengan pasangan. “Semakin dekat posisi anda dengan pasangan saat tidur, semakin besar kemungkinan untuk merasa senang dengan hubungan dengan pasangan,” demikian diungkapkan dalam studi terbaru dalam Edinburgh International Science Festival.

Kontak kulit dengan kulit membuat otak memberitahu kelenjar adrenal untuk mengurangi produksi kortisol. Hal ini membuat rasa cemas berkurang. “Pada saat merasa cemas, tubuh akan menunda tidur”, ujar penulis buku Finding Love Again: 6 Simple Steps to a New and Happy Relationships, Terry Orbuch, Ph.D.

3.Minta Izin Kepada Pasangan Jika Ingin Tidur pada Waktu dan Tempat yang Berbeda

Jika pasangan anda tengah asyik mengerjakan sesuatu urusan hingga lembur, sementara anda sudah mengantuk dan perlu istirahat, mintalah izin kepada pasangan jika ingin mendahului tidur. Jangan pergi diam-diam ke tempat tidur dengan meninggalkan pasangan yang tengah sibuk bekerja di ruang dapur atau di ruang keluarga. Jangan dibalik, justru minta izin untuk tidur bersama. Suami istri itu semestinya tidur bersama, maka tidak perlu lagi minta izin untuk melakukannya. Yang diperlukan adalah meminta izin ketika akan mendahului tidur, atau izin untuk mengakhirkan tidur dengan mempersilakan pasangan tidur terlebih dahulu.

Demikian pula saat ingin tidur pada tempat yang terpisah, misalnya karena udara tengah gerah lalu suami ingin tidur di lantai biar sejuk, maka ia perlu minta kerelaan sang istri. Hal ini karena semestinya suami tidur bersama dengan istri bahkan sambil berpelukan. Ketika salah satu tidur terpisah, menyebabkan hilangnya hak yang lain untuk memeluk ataupun dipeluk. Inilah sebabnya perlu meminta izin atau meminta kerelaan pasangan jika ingin tidur terpisah.

Bagi anda yang masih terbiasa tidur sendiri-sendiri, terpisah dari pasangan, mulai malam ini upayakan tidur bersama pasangan, dengan berpelukan. Nikmati sensasinya, dapatkan kemanfaatannya.

Bahan Bacaan :

Andhina Wulandari, Pentingnya Berpelukan dalam Hubungan Pernikahan, Solopos, 2014, dalam http://www.solopos.com/2014/11/05/tips-hubungan-pasutri-pentingnya-berpelukan-dalam-hubungan-penikahan-549802

Syafrina Syaaf, Manfaat Tidur Sembari Dipeluk Dari Belakang, Kompas, 2014, dalam http://female.kompas.com/read/2014/11/05/220000420/Manfaat.Tidur.sembari.Dipeluk.dari.Belakang.oleh.Pasangan

http://m.liputan6.com/health/read/2160187/kelon-dengan-pasangan-beri-6-manfaat-tak-terduga?p=1

http://life.viva.co.id/news/read/531988-6-manfaat-positif-tidur-bersama-pasangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun