Di sebuah rumah, seorang istri melihat suaminya tengah asyik membaca koran pagi sambil duduk santai di sofa…
Istri : "Enak jadi koran ya Bang, tiap pagi dipandang dan dipegangin terus.... Aku jadi istri aja jarang dipegang dan dipandang... Hiks..."
Suami : "Kalau mau dipandang dan dipegang terus, ya harus seperti koran..."
Istri : "Seperti koran? Gimana tuh caranya Bang?"
Suami : "Ya, tiap pagi harus ganti yang baru...."
Istri : "Awas kamu Bang.....!!!"
Demikianlah Allah menciptakan rasa cemburu dalam jiwa manusia, tentu memiliki hikmah di dalamnya. Pasangan suami dan istri yang saling mencintai, akan muncul rasa cemburu di antara mereka. Benar kata orang, cemburu adalah bagian dari tanda cinta. Ada sangat banyak tanda cinta, salah satunya adalah rasa cemburu. Jika pasangan suami istri tidak memiliki rasa cemburu sama sekali, artinya tidak ada sesuatu ikatan perasaan di antara mereka.
Atas dasar apa seorang suami mengaku cinta kepada istri, jika tidak ada rasa cemburu atas apapun yang dilakukan sang istri? Dan atas dasar apa seorang istri mengaku cinta kepada suami, jika tidak ada rasa cemburu atas apapun yang dilakukan sang suami? Cemburu adalah satu karunia yang indah dalam menjaga kebahagiaan dan keharmonisan hidup berumah tangga. Dengan perasaan cemburu, suami dan istri bisa saling menjaga diri serta pasangan.
Maka perasaan cemburu kepada pasangan tidak selalu bernilai negatif. Tidak tepat jika seseorang meminta kepada pasangannya, “Kamu jangan cemburu padaku”. Karena mematikan cemburu sama artinya dengan mematikan rasa cinta dalam jiwa. Yang bisa diharapkan kepada pasangan adalah, “Kamu jangan berlebihan mencemburui aku”, atau “Jangan cemburu buta”. Permintaan ini benar, karena segala sesuatu yang berlebihan pasti menjadi tidak baik.
Lima Manfaat Cemburu
Sepanjang proporsional, sesungguhnya ada banyak manfaat cemburu bagi diri sendiri dan hubungan dengan pasangan. Di antara manfaat cemburu adalah: