Mohon tunggu...
Cyber Jurnalism Polri
Cyber Jurnalism Polri Mohon Tunggu... Freelancer - Pakar SEO Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kapolri Tidak Netral? Cek Faktanya Yuk!

12 Februari 2024   22:51 Diperbarui: 12 Februari 2024   22:53 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Annisa Thahira Madina/kumparan 

Surabaya - Viral di sosial media, pernyataan Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Prof. Dr. H. KRH. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H terkait Kapolri perintahkan Direktur Binmas Polda di seluruh Indonesia untuk memenangkan paslon tertentu,  mendapat tanggapan serius dari Polri.

Dikutip dari berbagai sumber, Henry mengatakan bahwa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Direktur Binmas di seluruh polda untuk memenangkan salah satu paslon di Pilpres 2024 dalam sebuah diskusi  dan kemudian menjadi viral.

Atas kejadian itu, Henry Yosodiningrat politisi senior yang sekaligus sebagai pengacara itu mendatangi Kabaharkam Polri Komjen Fadil Imran di Gedung Baharkam Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan untuk mengklarifikasi ucapannya. Senin (12/2/2024). "Saya sengaja datang kemari untuk mengklarifikasi terkait dengan statement atau ucapan saya pada tanggal 9 itu, saya mengatakan bahwa ada perintah khusus dari Kapolri kepada Direktur Binmas di seluruh polda, kemudian berita itu jadi viral," kata Henry di Baharkam Polri.

Henry mengaku atas ucapannya itu ada beberapa Kapolda yang menghubunginya. Para Kapolda itu membantah ucapan Henry. Henry juga mengaku telah mengklarifikasi ucapannya ke Dirbinmas Mabes Polri. "Dua hari lalu saya dapat telepon dari beberapa Kapolda, tidak perlu saya sebutkan, menyatakan bahwa informasi yang saya sampaikan itu nampaknya salah. Saya bilang kenapa? (Kata dia) Saya sudah cek ke Dirbinmas, tidak pernah ada Dirbinmas diundang oleh Kapolri dan diberi arahan seperti itu," kata pengacara senior ini.

Henry mengakui tak langsung percaya dengan pernyataan Kapolda tersebut, sebab itu ia memutuskan datang Baharkam Polri. Usai menemui Fadil Imran Kabaharkam Polri, Henry lalu mengatakan bahwa informasi arahan Kapolri untuk memenangkan paslon tertentu itu tak benar.

"Tadi dijelaskan bahwa apa yang beliau (Kapolda) sampaikan lewat telepon itu memang benar adanya gitu, ya, dalam arti tidak pernah ada arahan dari Kapolri, itu saja," tambahnya.

"Sebenarnya simpel aja, kalau saya punya komunikasi dengan Pak Kapolri mungkin saya bisa langsung telepon seketika mendapatkan info itu (tapi tidak punya kontaknya)," ucap dia.

Henry menegaskan bahwa kedatangannya merupakan inisiatif pribadi. Ia khawatir dengan informasi isu arahan Kapolri yang ia dapat lewat grup WhatsApp tersebut.

"Saya sampaikan itu semata karena kecintaan saya terhadap negeri ini melebihi kecintaan saya terhadap diri saya sendiri, begitu juga kecintaan saya terhadap institusi Polri," kata Henry.

"Setelah saya sampaikan (isu) ini saya dipanggil Bareskrim Polri, saya siap. (Tapi) untungnya saya dapat telepon dari Bapak Kapolda itu tadi, dan saya baru ingat bahwa Binmas di bawah naungan Baharkam, langsung saya konfirmasi ke beliau itu. Jadi udah clear semuanya," imbuh dia.

Berikut ucapan Henry Yoso yang beredar di media sosial:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun