 Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol. Sandi Nugroho, menekankan pentingnya memasifkan literasi digital melalui konten-konten yang menyejukkan guna menciptakan Pemilu 2024 yang damai, aman, kondusif, sejuk, dan bermartabat. Pernyataan ini disampaikan saat menerima audiensi Ikatan Wartawan Online (IWO) di Divisi Humas Polri, Jakarta.
Sandi Nugroho mengatakan bahwa pengalaman Pemilu 2019 menjadi acuan penting untuk terus mengevaluasi dan menyusun upaya-upaya pencegahan kerawanan dalam Pemilu berikutnya.Â
"Ruang digital dengan konten-konten yang menyejukkan perlu terus dimasifkan demi menciptakan pemilu yang aman, damai, sejuk, serta bermartabat," ujar Sandi.
Menurut Jenderal Polisi bintang dua itu, kolaborasi dengan media menjadi kunci untuk memasifkan literasi di ruang digital secara merata. Dalam menjaga Pemilu 2024 agar berjalan aman, lancar, dan kondusif, Polri memandang pentingnya berkolaborasi dengan media untuk menghindari kekerasan terhadap jurnalis.
"Sebagai upaya, beberapa waktu yang lalu Polri telah mengundang para pemred media," tambah Sandi.
Ia berharap melalui kegiatan audiensi dengan IWO, dapat terjalin komunikasi, koordinasi, serta kolaborasi yang kuat dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat di dunia nyata maupun di dunia maya.
Ketua Umum Ikatan Wartawan Online (IWO), Yudhistira, turut menegaskan komitmen organisasinya dalam menjaga kondusifitas negeri menjelang Pemilu 2024. IWO, yang telah berdiri selama 12 tahun, berupaya berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, termasuk Polri dan Divisi Humas, untuk mencegah terjadinya perpecahan di tengah masyarakat.
"Jelang Pemilu 2024, sejak awal IWO telah berkomitmen dan berusaha berkolaborasi dengan stakeholder seperti Polri umumnya dan Divhumas pada khususnya, untuk turut menjaga kondusifitas negeri, agar tidak terjadi perpecahan," ungkap Yudhistira.
Upaya bersama antara Polri dan IWO diharapkan dapat menciptakan atmosfer yang kondusif dan aman selama proses Pemilu 2024, serta meminimalkan risiko terjadinya konflik di tengah masyarakat. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis dalam menjaga integritas demokrasi Indonesia.
