Pernahkah anda memiliki Murai Batu tiba-tiba mati mengenaskan ? Pernah juga mengalami Cucak Ijo anda lepas kandang, terbang tak karuan kemana rimbanya ? Pernah juga menjodohkan Cucak Rawa berminggu-minggu tak juga berjodoh ? Atau mungkin pernah juga mengalami bertahun-tahun penangkaran burung Jalak Bali anda belum juga mau berproduksi ?
Tentu saja deretan derita penangkar seperti di atas masih bisa kita perpanjang lagi daftarnya dengan berbagai peristiwa lain yang memilukan. Tapi sudahlah kita cukupkan saja cerita tentang derita kita sampai di sini saja. Sebab kita tidak punya banyak waktu untuk menyesali pengalaman pahit, yang justru harus segera kita lakukan adalah segera menyusun cerita manis tentang penangkaran jalak bali kita. Oke
Mengapa segera melupakan kematian burung kita adalah tindakan yang sangat dianjurkan ? Karena melupakan penderitaan dengan cara yang benar akan menjadi langkah terpendek untuk menggapai keberhasilan. Segera melupakan kematian burung anda insya Allah akan segera mengantarkaan anda untuk menemukan jalan terdekat mengambil jatah sukses anda.
Walapun begitu tumbuhnya rasa sesal terhadap kematian burung tersebut masih tetap dibutuhkan, namun di sini syarat dan ketentuan mesti diberlakukan. Kehadiran rasa sesal terhadap pengalaman buruk dalam hidup kita, harus kita takar betul berapa porsinya dan kita tata di mana posisinya. Jika dua persyaratan ini kita abaikan maka, maka jangan kaget jika rasa sesal itu hanya akan menjadi batu sandungan yang justru menghalangi langkah kita.
Maka dari itu penting untuk dicatat, jika kita menemukan kegagalan dalam penangkaran jalak bali kita maka langkah terpenting kita adalah memperbaiki langkah dalam menangkarkan jalak bali tersebut. Bukan menyesali kesalahannya secara berlebihan.
Salah satu cara memperbaiki langkah bisa dilakukan dengan cara mengecek, apakah berbagai kejadian pahit yang menimpa penangkaran kita tersebut mampu mendorong anda untuk melakukan perbaikan. Apakah kejadian-kejadian pahit tersebut terus memberikan energy baru bagi anda untuk lebih meningkatkan keberhasilan penangkaran anda ? Jika “iya” berarti anda telah melakukan tindakan besar berupa proses “organizational change”, meminjam istilah pakar managemen perbaikan. Anda layak menjadi orang sukses.
Orgazational change dalam kontek penangkaran bisa berupa sikap dimana anda menjadi lebih rajin menambah pengetahuan perburungan, lebih memperkaya khasanah tentang seluk-beluk makanan burung, penyakit dan karakter burung. Semua perubahan yang anda lakukan itu tujuannya untuk memastikan anda layak untuk menjadi penangkar yang lebih baik.
Dan jika anda telah melakukannya dengan baik, hal ini menunjukkan bahwa anda benar-benar telah berada di zona para penangkar jalak bali yang hebat-hebat. Anda layak disebut breeder super.
Jadi jelas, jika anda dihadapkan pada persoalan yang pahit, ingatlah bahwa penyesalan hanya diperlukan dalam kadar yang cukup. Selebihnya justru fokuskan fikiran anda pada keberhasilan yang pernah kita buat. Lihatlah sekarang kita sudah memiliki kandang yang indah. Nikmatilah kandang anda tiap pagi dan sore sambil tak henti-hentinya membaca sholawat sambil mengharapkan keberkahannya. Maknailah ocehan burung-burung kita itu sebagai tanda kegembiraan mereka yang tak lama lagi mereka akan bertelur. Tengoklah wadah pakannya. Berikan pakan yang paling bermutu yang disukai oleh burung-burung itu. Gantilah wadah mandinya menjadi lebih besar agar dia merasa lebih kita sayangi. Inilah yang sayamaksud sebagai berorientasi kepada kelebihan, dibandingkan berfokus pada kekurangan.
Dan ajaibnya, dari beragam studi terhadap eksekutif kelas dunia menunjukkan bahwa sikap berorientasi pada kelebihan telah membuat mereka melesat lebih kencangdalam meraih prestasi. Tentu saja hal ini juga berlaku di dunia penangkaran jalak bali. Iya to ?
Jadi mulai hari ini, jika Anda ingin menjadi breeder jalak bali yang lebih sukses, selalu ingatlah kalimat ini : selalu focus dengan kelebihan yang anda miliki. Jadi lupakan bahwa burung jalak bali anda pernah mati lemes, karena hanya akan membuat anda juga lemes.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H