Mohon tunggu...
Syam Jabal
Syam Jabal Mohon Tunggu... Human Resources - ASN

tukang burung (http://gudangjalakklaten.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jejak Pegawai Pajak di Perkebunan Emas Hijau Bumi Borneo

15 Agustus 2018   14:27 Diperbarui: 15 Agustus 2018   15:19 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beraksi sejenak sebelum menjelejah kebun sawit (dok. pribadi)

Rata-rata produktivitas TBS perkebunan sawit kita baru 2-3 ton per hektar. Malaysia bisa mencapai 12 ton per hektar. Akibat rendahnya produktivitas perkebunan sawit ini, ada potensi kehilangan yang setiap tahunnya mencapai Rp 120 triliun. Kebayang berapa potensi yang loss kan ?

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) total produksi minyak sawit dalam negeri selama 2016 sebesar 34,5 juta ton, yang terdiri dari crude palm oil (CPO) sebanyak 31,5 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebanyak tiga juta ton. 

Sementara pada 2015, produksi CPO sebanyak 32,5 juta ton dan PKO sebanyak tiga juta ton, sehingga total produksi minyak sawit sebanyak 34,5 juta ton. Bagi orang pajak, tentu ini adalah data yang menggembirakan.

Sebuah situs online melaporkan bahwa proyeksi kebutuhan minyak nabati dunia pada 2020 telah dibahas dalam "Oilworld Outlook Conference" yang diselenggarakan Oilworld di Hamburg, Jerman beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Oilworld, total produksi 17 jenis minyak nabati dan lemak dunia mencapai 236 juta ton pada 2020. Tingginya kebutuhan minyak nabati dunia merupakan peluang bagi Indonesia. 

Mengingat jumlah produksi CPO kita baru 34,5 juta ton, Indonesia berpeluang mengungguli negara produsen minyak sawit lain. Artinya, Indonesia dapat memainkan peranan dan nilai tawar produk sawitnya di luar negeri. Begitu kira-kira analisa pak Agung Sukma Wijaya.

Itu artinya ada potensi pajak yang terus tumbuh ya pak Agung ? Dan itu juga bermakna bahwa pak Narto, pak Mahfud, pak Teguh dan kawan-kawannya di KPP Pratama Tanjung Redeb, mereka semua masih harus berpanas-panas di kebun sawit kan ? Nasib-nasib . . . he he he . . .

Tapi asyik kok. Menyusuri hamparan kebun sawit itu asyik. Capek sih, tapi tetep asyik. Bisa sejenak mengobati home sick yang kerap mampir difikiran. Maklum keluarga nun jauh di tanah seberang, acap kali hadir di pelupuk mata . . .

Singkat cerita dari kerja keras mereka, saat ini dalam basis data KPP Pratama Tanjung Redeb tercatat ada 69 wajib pajak perkebunan. Dengan total ketetapan Pajak Bumi dan Bangunannya sebesar Rp. 40.271.219.274. Data ini bersifat dinamis, artinya masih terus bertambah seiring dengan tingkat kegigihan mereka dalam menyusuri hutan sawit itu.

Tetap berjuang kawan, bangsa ini membutuhkan pengabdianmu . . .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun