[caption id="attachment_345905" align="aligncenter" width="512" caption="Argentina lolos ke perempat final dengan susah payah (sumber: http://img.fifa.com)"][/caption]
Pertandingan babak 16 besar tadi malam dan dini hari tadi (1-2/7/2014) merupakan pertandingan penutup babak 16 besar. Pertandingan yang mempertemukan antara juara grup F melawan runner-up grup E Argentina vs Swiss dengan juara grup H melawan runner-up grup G, Belgia vs Amerika Serikat. Pertandingan penutup tadi malam juga menahbiskan bahwa juara masing-masing grup menjadi tim yang mendominasi Piala dunia kali ini dengan lolosnya semua juara grup babak penyisihan ke babak perempat final, serta menjadi kejayaan sosok pemain di bawah mistar gawang yang mendominasi terpilihnya Man of The Match di babak 16 besar dengan 5 kali terpilih dari 8 pertandingan, yaitu Julio Cesar (Brasil), Guilermo Ochoa (Meksiko), Keylor Navas (Kosta Rika), Rais Mbolhi (Aljazair) dan Tim Howard (AS). Tidak salah kemudian jika pertandingan babak 16 besar, rata-rata juga harus ditentukan dengan babak perpanjangan waktu hingga adu penalti, seperti Brasil vs Chile dan Kosta Rika vs Yunani (adu penalti) serta Jerman vs Aljazair, Argentina vs Swiss dan Belgia vs Amerika Serikat (perpanjangan waktu). Berikut review pertandingan penutup babak 16 besar (1-2/7/2014):
[caption id="attachment_345907" align="aligncenter" width="384" caption="Tim Howard, 16 kali penyelatannya menjadikan rekor tersendiri di Piala Dunia sekaligus menempatkannya menjadi Man of The Match (sumber: http://img.fifa.com)"]
Argentina vs Swiss
Melawan tim juara dunia sekaligus juara grup babak penyisihan piala dunia menjadi tantangan sendiri bagi Swiss ketika menghadapi Argentina. Tidak salah jika Swiss harus menerapkan strategi yang bisa mengatur jalannya tempo pertandingan. Swiss mampu menunjukkan hal tersebut di 20 menit awal. Argentina harus mengikuti alur permainan Swiss di awal babak pertama. Tetapi sesudah itu Argentina mampu mengubah jalannya pertandingan dengan mendikte permainan Swiss, sayangnya pressure ketat kepada Lionel Messi membuat kreativitas tim Tango ini mandeg di tengah jalan. Babak pertama harus berakhir dengan skor imbang tanpa gol.
Babak kedua, kembali Argentina berinisiaif membuat peluang sebanyak-banyaknya di babak kedua. Barisan lini depan Argentina pun berulang kali memborbardir lini belakang Swiss. Higuain, Lavezzi, dan Messi kerap kali membuat peluang sekaligus membuka ruang buat lini tengah untuk melakukan tendangan dari luar kotak penalti. Swiss yang menerapkan sistem bertahan dengan sesekali melakukan serangan balik berharap melanjutkan sampai babak adu penalti. Usaha tersebut sukses sampai peluit babak kedua dibunyikan dan harus dilanjut dengan babak perpanjangan waktu.
Di babak perpanjangan waktu Swiss semakin menerapkan permainan negatif dengan menumpuk pemain belakang di sektor pertahanannya. Kurangnya kreativitas pemain tengah Argentina membuat serangannya kurang efektif meskipun mampu menguasai jalannya pertandingan. Messi sebagai kreator mereka kerap kali harus berhadapan dengan tiga sampai empat pemain ketika membawa bola. Dramatis, waktu kurang 2 menit babak perpanjangan waktu, penetrasi Messi yang menarik lini belakang Swiss untuk menghadang Messi memaksa Di Maria berada di ruang kosong tanpa kawalan, sehingga bola di umpan ke Di Maria yang berdiri bebas dan dengan sekali sontekan bola mengalir ke garis gawang Swiss yang dikawal oleh Benaglio. 1-0 untuk Argentina. Swiss tersentak, masa injury time dimanfaatkan oleh Swiss untuk membalas ketertinggalan, terlambat dan kedudkan tetap 1-0 sampai peluit akhir dibunyikan, Argentina melaju ke babak perempat final (Man of The Match: Lionel Messi).
[caption id="attachment_345910" align="aligncenter" width="456" caption="Messi harus di jaga tiga sampai empat pemain untukmenghadangnya (sumber: http://img.fifa.com)"]
Belgia vs Amerika Serikat
Pertandingan yang cukup menarik juga dan harus ditentukan di babak perpanjangan waktu. Pertandingan antara Belgia melawan Amerika Serikat (AS) ini termasuk yang terbaik di babak 16 besar setelah pertandingan antara Jerman melawan Aljazair. Sejak menit awal Belgia sudah mampu menguasai pertandingan, beberapa kali Origi, Mertens, Hazard dan De Bruyne menusuk ke jantung pertahanan AS dan melepaskan tembakan, penampilan gemilang Tim Howard menjadi penyebab buntunya serangan Belgia. Babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Babak kedua Belgia masih menguasai jalannya pertandingan, pasukan yang diarsiteki Jurgen Klinsman hanya sesekali menerapkan serangan balik yang cukup membahayakan. Beberapa kali pula, Hazard dan Origi mampu membuat peluang berbahaya, kembali Tim Howard menjadi pahlawan bagi tim AS sementara waktu, karena mampu menahan gempuran-gempuran dari punggawa-punggawa pasukan yang dibesut oleh Marc Wilmots ini. Sampai peluit akhir babak kedua dibunyikan oleh wasit Djamel Haimoudi asal Aljazair. Kedudukan masih imbang tanpa satu gol pun.
Di babak perpanjangan waktu, Belgia mengambil inisiatif mengganti Origi dengan Lukaku untuk menambah daya gedor Belgia dalam menghadapi tembok terakhir AS, tim Howard. Lukaku dimasukan dengan harapan mampu menembus jala gawang teman sejawatnya di klub Everton City. Terbukti, strategi ini cukup efektif, masuknya Lukaku membuat serangan dari Belgia lebih hidup lagi. Di menit 93 akhirnya De Bruyne mampu memecah kebuntuan dengan golnya ke gawang AS, 1-0 untuk Belgia. Di menit 105, akhirnya Lukaku sebagai sejawat Howard di klub juga turut menyumbangkan gol setelah lepas dari kawalan lini belakang AS, kedudkan berubah menjadi 2-0. AS yang berharap di 15 menit akhir babak perpanjangan waktu akhirnya keluar, pertandingan berbalik, kali ini AS yang mengurung lini belakang Belgia. Dua menit setelah gol Lukaku, Julian Green mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1. Gol ini memaksa AS semakin intens memborbardir lini belakang Belgia, sayangnya sampai peluit akhir di bunyikan, kedudukan tetap menjadi milik Belgia dengan skor 2-1. Dengan hasil ini, Belgia berhak lolos ke babak perempat final meghadapi Argentina (Man of The Match: Tim Howard).
[caption id="attachment_345912" align="aligncenter" width="448" caption="Belgia lawan AS termasuk pertandingan terbaik setelah Jerman vs Aljazair di babak 16 besar (sumber: http://img.fifa.com)"]
Babak Perempat Final:
- Perancis vs Jerman
- Brasil vs Kolombia
- Argentina vs Belgia
- Belanda vs Kosta Rika
Sebelumnya :
Catatan Babak 16 Besar Piala Dunia 2014 (I)
Catatan Babak 16 Besar Piala Dunia 2014 (II)
Jember, 2 Juli 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H