Dua hari ini beliau mulai ngantukan. Tak bisa menahan rasa kantuknya walau sedang diajak bicara. Walau dibangunkan diajak bicara, hanya beberapa kata jawaban yang keluar dari mulutnya.
Hal ini terjadi setelah beliau melakukan bekam. Bekam dilakukan karena merasa tak bisa tidur dan badan tidak enak. Â Memang benar, badan sudah enakan tapi rasa ngantuk menyerangnya. Kantuk itu mendatangi malam, siang maupun pagi. Sedangkan nafsu makan setelah bekam makan agak banyak tapi setelah itu nafsu makan kembali semula.
Aku khawatir, dengan kantuknya yang tak tertahankan itu. Aku cari tahu di mesin pencari. Di sana terdapat info kalau kantuk berlebih sebabnya diantaranya karena kurang nutrisi.Â
Aku diskusi dengan adekku. Harus bagaimana. Sehingga disepakati kalau untuk periksa kalau perlu Uji lab.
Hari ini periksa. Pagi hari hingga siang. Karena yang berobat hari ini banyak juga. Dan tentu saja kantuk juga menghampiri beliau. Setelah ketemu dokter akhirnya diberi rujukan buat lab. Hasil lab butuh  45 menit. Maka aku antar beliau pulang ke rumah dulu. Sampai rumah kayanya capek. Langsung tidur.
Hasil lab dikirim lewat wa berbentuk pdf. Hasilnya, Hb beliau cuma 4. Creatin sudah sampai diangka 18. Aku khawatir. Kuambil print out hasil lab. Ku konsultasikan ke dokternya. Dokter menyarankan agar langsung ke UGD. Dokternya baik langsung diberi rujukan.
Habis ashar ku ajak beliau ke rumah sakit. Langsung lewat UGD. Ditangani perawat dan dipasang infus. Untuk menaikkan Hb perlu transfusi darah. Malam ini sudah dipasang.
Untuk menurunkan creatin perlu cuci darah. Mungkin nunggu Hb stabil dulu. Semoga beliau cepat sembuh. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H