Film karya Ari Sihasale ini menceritakan tentang bagaimana Pendidikan di Indonesia, khususnya daerah Timur. Tentunya, tidak diragukan lagi karya anak bangsa berdarah Ambon -- Papua itu. Berbagai masalah mulai dari teman yang meninggal, hutang piutang, dan tak lulus ujian mengundang rasa sedih ketika menontonnya. Pada awal pemutarannya, film ini menampilkan seorang anak sedang mengikuti lomba berkuda.
Amek seorang anak yang memiliki bibir sumbing ragu akan cita-citanya. Karena kekurangannya, Amek menjadi malas belajar. Hingga suatu ketika, ia mendapatkan semangatnya kembali.Â
Bercita-cita menjadi penyiar dan pembaca acara terkenal. Amek dan teman-temannya menggantungkan cita-cita mereka ke pohon besar. Mereka pun tak pernah patah semagat untuk lulus UN.
Film ini menceritakan tentang masih lemahnya sistem Pendidikan di Indonesia. Murid diberi hukuman berlebihan. Jika dibandingkan dengan film laskar Pelangi, film ini jauh di bawahnya. Meskipun demikian, siswa-siswi wajib menonton film ini untuk menambah semangat dan motivasi dalam belajar menggapai cita-cita.Â
Serdadu Kumbang juga menampikan kearifan lokal Sumbawa yang memanjakan mata penontonnya. Meskipun film ini dikategorikan sebagai film bagus untuk pendidikan, namun ada beberapa adegan yang kurang layak ditampilkan. Ada pula beberapa alur yang terkesan menggantung dan membuat penonton bertanya-tanya bagaimana kelanjutan kisah tokoh dan mengapa bisa mati.
Film ini menjadi rekomendasi tontonan saat anak-anak libur sekolah. Melalui film ini, diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat dalam belajar serta meraih cita-cita tertinggi. Penonton juga dimanjakan oleh pemandangan indah yang ada di daerah Sumbawa. Jadi, kamu bakal tertegun deh nontonnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H