[caption caption="Blogkompetition Kompasiana"][/caption]Awal memiliki akun Kompasiana, sangat senang dan antusias, karena sebagai Kuli Bangunan yang suka menulis fiksi, tidak menyangka akan bisa ikut menulis di Kompasia. Aku masih baru beberapa bulan bergabung di Kompasiana. Tepatnya sejak 02 Aprel 2016 dan menyandang terverifikasi sekitar dua bulan yang lalu.
Bukan aku yang membuat akun, tapi dibantu Mas Atmin Fiksiana Communti (Ando Ajo), karena ingin mengikuti event yang diadakan komintas tersebut dan artikelnya harus diposting di Kompasiana.
Artikel pertama, tidak ada tanggapan yang menyemangati, artinya, sepi pembaca, sepi vote, sepi komentar. Tapi tak mematahkan penaku, hari berikutnya aku posting artikel ke dua, dan hasilnya sangat menakjubkan. Pembaca hampir seribu, vote berjubel, demikian juga dengan komentar, apa lagi berlabel Highlight. Semangatku makin membara.
Seterusnya, artikel yang aku ikutkan event komunitas (Fiksiana Community), tanggapan mulai mengalir, baik vote maupun komentar. Dari sini, aku mulai mengenal Kompasianer-kompasianer senior.
Artikel terus bertambah, ibarat orang menabung, walau kadang sepi pembaca dan tanggapan, tak membuatku berhenti mengirim tulisan-tulisan ke Kompasiana. Setiap ada event di komunitas, yang mengharuskan memosting arikelnya di Kompasian, sebisa mungkin aku ikuti (Fiksiana Community, Planet Kenthir, RTC, Bolang).
Yang paling berkesan, katika mengikuti event Bolang (Bloger Malang), dan puisiku mendapat HL. Sungguh suatu kejutan yang sangat mengairahkan, tiga puluh lebih artikel yang sudah aku posting, baru puisi itu yang memdapat HL. Dari sini kemudian aku ditawari bergabung dalam komunitas tersebut. Memang kebetulan aku juga warga Malang, dan aku masuk dalam komunitas nyata di dalamnya.
Menjelang Kompasianival, postinganku beberapa kali madapat HL (puisi dan cerpen) membuat statistik akunku melonjak tajam. Apa lagi setelah itu postinganku lebih banyak yang masuk artikel pilihan.
Beberapa hari menjelang hari H Kompasianival, servernya error, tapi aku masih semangat menulis. Sampai ketika artikelku berjumlah enam puluh, tidak ada kendala, hanya saja kolom vote di kanal fiksi hilang bila memakai ponsel. Sedang aku hanya punya ponsel, al hasil, tidak bisa memberi vote pada artikel rekan-rekan, hanya sebatas komen sebagai apresiasi kepada mereka.
Ketika aku mengirim artikel yang ke enam puluh satu, kejadian yang tak mengenakan terjadi pada setatistik akunku. Sebelum memosting artikel, setatistiknya seperti ini :
Artikel : 60
Pembaca : 11.905
Komentar : lupa
Nilai : 699
HL : 5
Pilihan : 28
Menjadi seperti foto scren shot di bawah ini.
[caption caption="Foto pribadi"]
Sedikit baper dari Kompasianer baru, semoga tidak menjadi ganjalan di hati Atmin.
