[caption caption="Pixabay.com"][/caption]Tempatku di jalanan
Tidur di kolong jembatan layang
Sedang kamu anak gedongan
Tidur di kasur empuk di atas ranjang
Karena itu kita bukan teman,
apalagi sahabat.
Herder-herder selalu menjagamu
Kemanapun pergi tak ada yang mengganggu
Seperti pangeran dungu
Menjadi boneka bapakmu
Aku tahu kamu Sianak manja
Karena bapakmu punya dana
Juga orang kuat
Memikul beberapa bintang di pundaknya
Aku tahu kamu
Karena nama bapakmu
Bukan karena namamu
Karena kamu sembunyi di ketiak bapakmu
Di balik baju safari bapakmu
yang berbau keringat orang jalanan
Sepertiku
Sekarang kamu mengaku teman
Bahkan saudara
Karena butuh dukungan
Agar bisa naik tahta
Ah, saudara macam apa?
Aku tahu semua
Dan kukatakan tidak
Itu saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H