Wanita cantik itu kebingungan. Suasana di sekelilingnya semakin gelap. Berulang--kali ia mengusap mata, tapi semakin gelap dan kepalanya terasa berputar, sampai akhirnya ia tak mampu melihat apa pun.
Entah berapa lama ia dalam keadaan seperti itu. Ketika ia sadar, perlahan ia membuka matanya. Pandangannya mulai membaik, perlahan ia memerhatikan sekelilingnya.
Wanita itu melihat bayangan seorang pria duduk di sisi gelap ruangan. Ia berniat bangkit hendak menghampiri pria tersebut, tapi tak bisa. Ia baru sadar dalam keadaan terikat.
"Siapa di sana? Kenapa aku diikat?" serunya.
"Sssst..., Jangan berisik, Nona. Diam itu lebih baik," jawab pria berbaju hitam itu sambil mendekatinya.
"Tapi, kenapa aku di sini dan diikat?"
"Kau kujadikan tawanan. Bila aku mati, kau yang harus bertanggung--jawab dan ikut bersamaku."
"Tolooong!"
Wanita itu mulai panik dan ketakutan. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa karena dalam keadaan terikat.
"Jangan berteiak! Percuma, tidak akan ada yang mendengar."
Semakin tercekat dalam keterputus--asaan wanita itu.