Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Pelangi di Mata Bolang

2 Oktober 2016   21:48 Diperbarui: 2 Oktober 2016   22:47 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kutemukan segaris lengkung di awal bulan Oktober. Pada wajah-wajah sumringah, merona, penuh semangat walaupun di bawah terik mentari ataupun dalam guyuran hujan, namun manis, selayaknya madu dalam secawang kasih.

Dokumen bolang
Dokumen bolang
Arjuna-arjuna BOLANG selalu hadirkan ceria, tawa, berbagi apa yang ada dan bisa, erat dalam kebersamaan, selayak keluarga dalam bingkai penuh cinta.

Dokumen bolang
Dokumen bolang
-srikandinya penuh kasih, senyum yang tak pernah lepas dari bibir, serupa senja berpelangi, menorehkan warna di setiap kegiatan BOLANG.

"Tak ada perbedaan di antara kita, saling menjaga, saling asah--asuh, guyub--rukun, yang terpenting rasa kebersamaan bisa menjadikan kita dalam satu keluarga," kata-kata itu meluncur dari setiap anggota BOLANG, saat pertama aku mengikuti KOPDAR.

Sangat indah, namun semua tidak lepas dari sosok yang arif, Pak Yunus, yang sangat piawai merekatkan hubungan aggotanya. Beliaulah pengayom sekaligus tetua BOLANG, didukung Pak Raman. Anggota dari berbagai kalangan dengan kemampuan yang sangat mumpuni dibidangnya masing-masing.

Dua kali mengikuti, itu yang aku simpulkan, dari pembicaraan rekan-rekan sekaligus pengamatanku.

Aku sangat beruntung diberi kesempatan mengikuti acara meraka. Sungguh, seperti mimpi berada ditengah-tengah BOLANG.

Selayak angan yang sulit kugapai, rasa tentram, rasa tenang saat menjabat tangan-tangan lebut itu menimbulkan rendah-diri dalam lubuk hatiku.

Aku bukan siapa-siapa, hanya seseorang yang suka menulis fiksi, suka kayalan, selalu mudah larut dalam kesedihan.

Mereka melukis pelangi ditelatah AREMA, dan aku hanya mampu mendukung sesuai kemampuan dengan goresan-goresan fiksi yang tak seberapa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun