Tawa sinis perut buncit
Muka putih
Leher berdasi
Selalu terlihat di pagi hari
Ketika peluh membasahi tubuh-tubuh legam
Dahi menghitam
Tersengat matahari
Demi sesuap nasi
Di kampung ibuku
Budaya terhantam kapitalis
Terkikis mimpi
Yang disemai negeri asing
Kebersamaan semakin renggang
Persatuan semakin longgar
Warisan nenek moyang
Perlahan melindap
Tertutup gemerlap ego
Dan dogma
Tentang hidup sendiri
Sendiri dalam kemewahan
Oh, inikah tanahku,
Yang dulu membesarkan aku
Dengan rajutan kasih?
Empati tak ada lagi
Hanya basa-basi
Saling makan
Saling tikam
Menjadi hal yang biasa
Kini, di tanahku,
Hati-hati menjadi bisu
Nurani-nurani menjadi buta
Hanya aku yang ada
Malang, 28 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H