Mohon tunggu...
Pairunn Adi
Pairunn Adi Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka fiksi

Seorang Kuli Bangunan yang sangat suka menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Kehancuran Peradaban

29 Mei 2016   11:59 Diperbarui: 29 Mei 2016   13:06 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sudah begitu rapuh bola raksasa yang kita pijak
Hingga memberikan tanda-tanda, akan segera berevolusi

Nyata di depan mata geliatnya
Sebagai imbas dari beban yang semakin berat

Namun, tanpa tersadar, terabaikan oleh kita
Tanda itu, yang nyata terlihat mata

Manusia-manusia menjijikan, semakin mempercepat prosesnya
Terbawa napsu agkara, hijau daun dimusanahkan tangannya

Dengan kepandaian pikiran, mencipta segala kebodohan
Dan mereka bertindak seolah menjadi Tuhan

Manusia-manusia pemikir, hanya memikirkan egonya
Tanpa mendengar jerit hati nurani yang selalu berteriak, "jangan!"

Tinggal menunggu waktu terjadi metamorfosis
Dengan pemusnahan masal semua penghuninya

Kemudian menjadi kepompong
Dan akan berubah menjadi kupu-kupu dengan kehidupan yang baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun