Mohon tunggu...
paijo dimejo
paijo dimejo Mohon Tunggu... -

amati selidiki pikir komentari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan Hakim, Bunda Putri Keburu Kabur

23 Oktober 2013   07:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:09 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bunda Putri sudah mencuat sejak kasus suap memperdengarkan rekaman pembicaraan yang di sadap.

Sejak itu munculah nama nama misterius lainya mulai dari pak lurah, uban, haji susu, segman dan lain lain.

Tujuan dari pengadilan kan mengungkap kebenaran, nah dalam hal kasus suap impor sapi ini patut di curigai hakimnya main mata!

apa sebab?

mereka mempunyai sadapan dan telah di perdengarkan. Muncullah sederetan nama. ANEHNYA nama nama yang muncul tidak di selidiki lebih lanjut.

Bahkan Bunda Putri yang membuat SBY marah murka saja, Hakim tak berani inisiatif panggil bunda putri jadi saksi!! Ada apa?

ada yang bilang fokus pada kasus suap saja, bunda putri cuma pengalihan isu (what!!?? Apaan?) bunda putri ga ada hubungannya.

Hahahaha lucu sekali!! Sebodoh itukah pengadilan?? kalau tak ada hubungannya kenapa di perdengarkan sadapan telpon itu? sekalian saja putar film Soongeboob Squarepant .. itu lebih ada hubungannya bukan ? (sama sama dagelan)

Cara terbaik mengungkap kesaksian LHI dalam sadapan telpon ya dengan hadirkan orang orang yang ada pada sadapan tersebut! Konfrontasi! Nanti ketahuan siapa yang bohong 2000% jangan ada dusta diantara kita.

slMenjadi pertanyaan jika Hakim belagak pilon, tak mau konfrontasi nama nama dalam sadaoan telfon tersebut. Ada apa??

#semakin lama semakin hilanglah barang bukti, kalau alu jadi bunda putri ku kan kabur ke pelosok bumi ke kutub atau pedalaman afrika atau Pulau pulau di belakang papua biar hilang tak terlacak hahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun