Selain Merauje, aktivis lingkungan perempuan di Indonesia lainnya adalah Delima Silalahi. Delima Silalahi merupakan aktivis lingkungan yang bersama dengan Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat berhasil memperjuangkan hak pengelolaan sah atas 7.213 hektare hutan adat kepada kelompok masyarakat Tano Batak, perjuangan tersebut tidak mudah karena harus dihadapkan dengan sektor industri besar di Sumatera Utara. Berbagai aktivis perempuan tersebut dapat menjadi inspirasi yang menunjukan bagaimana kaum perempuan dapat menjadi seorang pemimpin iklim yang dapat berkontribusi dalam upaya menangani permasalahan lingkungan guna mencegah terjadinya perubahan iklim. Melalui peran kaum perempuan sebagai pemimpin iklim, kaum perempuan dapat membangun sensitivitas jender untuk menggerakan kaum perempuan secara luas guna mendukung upaya-upaya pencegahan dan mitigasi permasalahan lingkungan yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan iklim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H