JURNAL REFLEKSI DWIMINGGUAN
MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL
Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional
Secara umum, jurnal adalah sebuah karya tulis ilmiah yang memuat hasil penelitian atau buah piker seseorang untuk diberikan kepada publik. Sedangkan refleksi adalah istilah yang dikenal juga sebagai cerminan atau gambaran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), refleksi adalah gerakan, pantulan di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban atas suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. Dengan demikian maka bisa dikatakan bahwa jurnal refleksi dwimingguan adalah sebuah tulisan tentang gambaran diri setelah mengikuti beberapa kegiatan yang ditulis setiap dua mingguan secara rutin.
Saya akan menulis refleksi mengenai kegiatan-kegiatan pelatihan yang sudah saya lalui, khususnya pada modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dalam menulis refleksi ini saya akan menerapkan model 4F (Fact, Feelings, Findings, Future). 4F dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway.
Fact (Peristiwa)
Saya akan menceritakan secara objektif tentang rangkaian peristiwa yang telah saya alami selama dua minggu. Adapun rangkaian     peristiwa yang saya alami selama dua minggu antara lain:
21 Februari 2023: Elaborasi PemahamanMateri elaborasi diberikan oleh Bapak Suhartono. Dalam kegiatan ini kami sebagai CGP berdiskusi dengan Instrukur untuk lebih memahami dan mendalami pembelajaran berdiferensiasi.
23 Februari 2023: Mulai dari Diri & Eksplorasi Kosep - MandiriKami sudah memasuki modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional. Kegiatan modul ini dimulai dengan mulai dari diri yaitu saya harus merefleksikan kompetensi sosial dan emosional yang ada pada diri saya sebagi guru dan pada murid yang saya ampu. Kegiatan refleksi dengan menjawab beberapa pertanyaan yang dapat merefleksikan kompetensi social dan emosional yang ada pada saya dan murid saya.
24 -- 27 Februari 2023: Eksplorasi Konsep -- Forum Diskusi
Kami sesama Calon Guru Penggerak saling berbagi pengalaman dalam bentuk refleksi tentang apa yang dialami oleh seorang          guru yang bernama dalam Eling dalam beberapa kasus. Dalam kasus-kasus yang terjadi pada Bapak Eling, kami harus                  merefleksikan kompetensi sosial dan emosional apa yang harus dimiliki Bapak eling untuk menghadapi permasalahannya.