Mohon tunggu...
Pahmi Idris
Pahmi Idris Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa, Traveller

Lahir di garut, pendidikan di IPB university, cita cita ingin menciptakan dunia usaha di pertanian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Efektivitas Komunikasi dalam Keluarga Berbeda Berdasarkan Tingkat De Vito

14 April 2020   20:29 Diperbarui: 14 April 2020   20:37 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ahnaf Sujana Mahmud1, Ningrum Yuniarti2, Tia Nurdianty Ameylia3, Nilaverda Kania4, Nafia Salsabilla5, Faeyza Ardhimas W6

IPB University

Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan dasar individu yang diperolehnya melalui interaksi dalam lingkungan sosial. 

Komunikasi adalah suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. 

Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Salah satu proses komunikasi yang bisa kita amati adalah Komunikasi Keluarga. 

Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan kegiatan utama di dalam keluarga yang dapat dilakukan dengan cara yang sederhana maupun dengan cara yang kompleks. Karena tidak akan ada hubungan yang dapat berkembang secara optimal, jika tidak ada kontak komunikasi dengan lingkungan sekitar terutama keluarga yang paling dekat.

Kehidupan keluarga sangat menentukan dan mempengaruhi perkembangan hidup masyarakat secara umum. Dimana setiap individu dalam kehidupannya pasti akan mengalami perubahan walaupun ruang lingkup perubahan tersebut tidak terlalu luas. Salah satunya perubahan intensitas komunikasi yang dapat terjadi di dalam keluarga.

Dalam konteks komunikasi, kehidupan suatu keluarga tidak terlepas dari berbagai macam persoalan, entah itu bersumber dari suami, dari isteri ataupun dari anak. Karena mereka dapat dipengaruhi dan mempengaruhi orang lain yang berimplikasi pada keharmonisan dan keutuhan keluarga itu sendiri. 

Oleh karena itu frekuensi dalam berkomunikasi dan keterbukaan dari anggota keluarga merupakan kunci komunikasi dalam keluarga. 

Menurut Sardy I (1992) dalam Rakhmat (2000), komunikasi keluarga pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pesan bapak atau ibu sebagai komunikator kepada anak-anak sebagai komunikan tentang norma-norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam keluarga dengan tujuan keutuhan dan pembentukan keluarga yang harmonis.

Dalam salah satu penelitian, Hammilton et al dalam Indrawati (2015) mengungkapkan bahwa kondisi status sosial ekonomi yang rendah cenderung memiliki kesenjangan dalam komunikasi yang lebih tinggi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun