Mohon tunggu...
Syahrizal Pahlevi
Syahrizal Pahlevi Mohon Tunggu... Seniman - adalah seorang penyuka gambar dan tulisan. tinggal di Yogyakarta.

lahir di Palembang. menyelesaikan sd, smp dan sma di Palembang. Pendidikan: ISI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ujian Zig-Zag SIM C

14 Februari 2022   12:30 Diperbarui: 14 Februari 2022   12:52 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar pribadi

Pagi ini disuguhi berita di kompas.com mengenai curhat seorang pria yang viral di media sosial. Pria tersebut mengadu soal kegagalannya dalam ujian praktek SIM C yang diikutinya.

Ia yang sudah mengantri di Polres sedari subuh dan telah mendapatkan nilai 100 untuk ujian teori, namun harus terjegal di ujian praktek.
Ujian praktek untuk membuat SIM C biasanya adalah calon pemohon diminta mengendarai kendaraan motornya melewati jalur yang diberi penghalang dalam formasi zig-zag.

Nah, formasi zig-zag yang dibuat sedemikian rupa rapat jaraknya inilah yang biasanya banyak memangsa korban. Bukan tidak ada yang berhasil, namun bilangannya bisa dihitung dengan jari tangan di setiap pelaksanaan ujiannya.

Sebenarnya ini bukan cerita baru. Penulis jadi ingat dengan pengalaman sendiri saat mengikuti ujian praktek guna mendapatkan SIM C lebih dari 30 tahun lalu di kota dimana penulis tinggal.

Sama dengan curhatan pria tersebut diatas. Setelah dinyatakan lolos dalam ujian teori  (lupa apakah juga dapat nilai 100 atau tidak), beberapa hari kemudian dijadwalkan ujian praktek. Penulis dengan semangat datang lebih cepat dari jadwal agar mendapat antrian awal.

Kami para calon peserta ujian menunggu disebuah ruangan tertutup sementara lokasi ujian praktek ada di halaman belakang ruangan yang dibatasi dinding. Jadi kami tidak bisa melihat jelas lokasi dan bagaimana keadaannya tempat ujian.

Nah, pas mendapat giliran ujian, penulis melihat medan jalur zig-zag yang 'aneh" menurut logika umum. Aneh karena jarak  antar penghalang demikian rapat hingga muncul keraguan apakah bisa melaluinya dengan sukses?

Betul saja, baru melewati satu halangan, kaki penulis menyentuh tanah demi menjaga keseimbangan. Petugas yang menguji meniup peluit menyatakan gagal. Ada maksimal 3 kali kesempatan diberikan. Kesempatan kedua lumayan melewati dua halangan tapi lagi-lagi kaki menyentuh tanah. Kesempatan ketiga sama saja. Alhasil penulis dinyatakan gagal.

Petugas memberi informasi bahwa harus mengulang ujian praktek seminggu kemudian jika ingin melanjutkan permohonan mendapatkan SIM C. Penulis drngan sportif bak seorang atlet yang kalah di pertandingan menyanggupi.

Sebenarnya saat itu penulis sudah memiliki info rmasi dari teman-teman yang telah memiliki SIM C bahwa ada 'jalur khusus' untuk membuat SIM yang bisa membuat ujian praktek yang gagal menjadi lulus. Tapi karena jiwa idealis  yang tinggi,  penulis memilih mengulang saja ujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun